LARUNGAN GUNUNGAN TUMPENG SESAJI DI TELAGA GREBEG SURO MINGGU 7 JULI 2024
Larungan di Telaga Ngebel, Baru Berangkat Diguyur Hujan Lebat Semua Kalang kabut.
Larungan Tumpeng sesaji di telaga ngebel Ponorogo disambut antusias oleh banyak pengunjung wisatawan lokal hingga luar daerah.
Larungan tumpeng sesaji di telaga ngebel Ponorogo saat proses akan penenggelaman datang hujan turun cukup deras dan mendung langit putih tanda lama hujannya, dan ternyata hujannya cukup lama.
Begitu pula saat turun hujan para penonton pengunjung wisatawan langsung mencari tempat berteduh masing - masing.
Begitu pula proses pelereman atau penenggelaman larungan tumpeng sesaji di air telaga ngebel sempat diguyur hujan, panita dan semua orang kalang kabut karena hujan turun ketika mulai penutupan acara dengan pelarungan peleraman penenggelaman tumpeng sesaji baru saat bergerak mulai akan dibawa ke tengah tengah justru hujan begitu saja.
sontak semuanya kalang kabut.
Bahan-bahan yang digunakan dalam upacara larungan biasanya di Telaga Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur, antara lain:
Beras
Bahan makanan lain
Kambing kendhit, kambing berwarna coklat dengan lingkaran putih atau hitam di bagian perutnya
Buceng agung, buceng yang lebih besar dari buceng beras merah
Ingkung, ayam utuh yang dimasak
Sayuran
Buah-buahan
Hiasan dari berbagai aneka tanaman, seperti wortel dan kacang
Upacara larungan di Telaga Ngebel adalah tradisi yang rutin digelar setiap malam 1 Suro dalam penanggalan Jawa. Ritual terdiri dari beberapa rangkaian acara yang setiap tindakannya memiliki makna simbolik. Upacara larungan bertujuan agar terhindar dari bencana, terutama bencana yang terjadi di sekitar telaga.
Sebelum proses larungan di telaga ngebel, diadakan serangkaian acara acara seperti doa doa keagamaan, kegiatan acara hiburan dadak merak reog khas seni reog Ponorogo.
Berbagai kegiatan sebelum diadakan larungan ngebel, seperti biasanya segenap masyarakat ngebel mengadakan acara syukuran tahlilan kirim doa kepada Tuhan Allah SWT dengan selametan menjelang Malam 1 Suro.
