Migrasi Digital Wujudkan Industri Kreatif
Kendari - Perkembangan teknologi di bidang penyiaran dari analog menjadi digital memberikan keuntungan. Selain dari kualitas tayangan, pilihan progam yang beragam juga adanya layanan interaktif.
Dengan digitalisasi, dapat dilakukan layanan konvergensi, yaitu konten siaran dapat disalurkan ke banyak jaringan."sebagai contoh, content provider, jika dulu hanya bisa di tv analog, sekarang tidak hanya disalurkan ke lembaga penyiaran namun dapat juga ke sarana internet," ujar Kepala Sub Direktorat Layanan Televisi, Direktorat Penyiaran Kementerian Kominfo, Sukamto dalam kegiatan Sosialisasi TV Digital yang diselenggarakan Kementerian Kominfo Bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kendari di Hotel Clarion, Kendari, Sulawesi Tenggara (20/9).
Digitalisasi dalam bidang penyiaran melalui sarana internet telah merubah perilaku masyarakat dalam menonton televisi khususnya pada generasi muda. "orang mulai beralih mencari informasi menggunakan smartphone, tidak lagi menonton televisi dan pada media baru (internet) lebih banyak menonton dan mengisi (konten) adalah anak muda," kata Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suprio.
Melalui media baru atau internet, memberikan peluang besar khususnya bagi generasi muda untuk membuat konten-konten positif dan kreatif. Ada beberapa lapangan kerja baru dengan gaji yang fantastis, seperti vlogger, web content creator, infulencer, youtuber, blogger dan start up. “Peluang di era digital semakin luas, kuncinya adalah bagaimana teman-teman (generasi muda) membuat konten yang kreatif dan juga positif,” jelas Corporate Secretary KompasTV, Deddy Risnanto.
Adanya siaran televisi digital diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat dengan meningkatnya kualitas gambar dan suara yang jernih serta bagi generasi muda, dengan adanya peluang bagi industri kreatif untuk tumbuh dan berkembang melalui konten yang kreatif dan positif.
Acara sosialisasi televisi digital ini dihadiri oleh mahasiswa dan pelajar dari berbagai kampus di Kendari. Turut hadir Tenaga Ahli Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk Kementerian Komunikasi dan Informatika Yoshihiro Sakuda serta Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Tenggara Hasdiana Munsir.
