TRIBUN-VIDEO.COM, TANJUNG SELOR – Sejak dibuka pada tahun 2020 lalu, objek wisata hutan mangrove di Desa Ardi Mulyo, Tanjung Palas Utara, Bulungan mulai dilirik banyak pihak.
Tidak hanya wisatawan, objek wisata hutan mangrove seluas 5 hektar itu, kini juga mendapatkan perhatian dari Asosiasi Pengusaha Pribumi Indonesia atau Asprindo dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pengelola wisata alam Hutan Mangrove Ardi Mulyo Yosran Efendi.
“Aktifnya itu mulai 2020, kita jalan satu setengah tahun dan itu mulai ada penghasilan lumayan, di 2021 kemarin kita buka dua bulan kena PPKM tapi progresnya mulai bagus dan pemerintah mulai melirik,” kata Yosran Efendi.
“Banyak bantuan untuk pengembangan wisata mulai dari dinas kabupaten dan dinas provinsi,” tambahnya.
Yosran Efendi menjelaskan, dana sebesar Rp 13 Miliar tersebut yang disiapkan oleh pihak pemerintah pusat, nantinya untuk mengembangkan potensi wisata di desa.
Salah satunya untuk pengembangan pembangunan infrastruktur pendukung di sekitar hutan mangrove, dan pembangunan waterboom di Desa Ardi Mulyo.
“Dan kita juga dapat bantuan dari Kementerian Pariwisata dan didampingi Asperindo kita dapat pendampingan selama 4 tahun, untuk tahun itu kita dapat alokasi Rp 13 Miliar,” jelasnya.
“Selain untuk mangrove nanti kita juga dapat untuk pengembangan waterboom di Desa Ardi Mulyo,” tambahnya.
Lebih lanjut Yosran menuturkan, dengan adanya wisata hutan mangrove turut membantu meningkatkan perekonomian warga desa, utamanya bagi para pemuda desa.
“Kita sudah bisa menyerap tenaga kerja lokal dan anak-anak muda di desa kita mendapatkan penghasilan langsung dari wisata itu,” tuturnya.
Ещё видео!