Subscribe now SHReview : 👇
[ Ссылка ]
Follow Official Istagram SHReview : 👇 [ Ссылка ]
Follow Official Tiktok SHReview : 👇
[ Ссылка ]
#Jakarta #Kotajakarta #Jakartamirip
Gedung Juang Tambun dibangun dengan dua tahap oleh seorang baba bangsawan dan tuan tanah, Khouw Tjeng Kee, Luitenant der Chinezen. Ia mempunyai dua saudara laki-laki, Luitenant Khouw Tjeng Tjoan dan Luitenant Khouw Tjeng Po. Ayah mereka adalah seorang tuan tanah bernama Luitenant-titulair der Chinezen Khouw Tian Sek.
Landhuis Tamboen yang sekarang dikenal dengan Gedung Juang merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kabupaten Bekasi. Gedung ini dibangun dengan campuran gaya Eropa dan Tionghoa. Perpaduan gaya ini disebut dengan compradoric. Berkembang menjelang akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Landhuis Tamboen yang juga dikenal dengan nama Gedung Tinggi dibangun pada awal abad ke-20 oleh keluarga Khouw van Tamboen. Pembangunan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada 1906 hingga 1910. Pembangunan tahap kedua dilakukan pada 1925.
Sampai saat ini bentuk bangunannya tidak banyak berubah. Bangunan utamanya terdiri atas dua lantai. Di lantai pertama masih dapat ditemui tegel asli dan dinding yang dilapisi keramik berhias. Lantai pertama dan kedua dihubungkan dengan tangga yang dilapisi marmer. Di bawah tangga terdapat bekas pintu yang diduga sebagai pintu masuk ke ruang bawah tanah. Akan tetapi, pintu ini sudah ditutup secara permanen. Seperti di lantai pertama, tegel di lantai kedua juga masih asli. Plafon asli lantai dua sudah rusak, dan diganti plafon baru. Penggantian plafon dilakukan saat renovasi gedung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi pada 2017 lalu.
revitalisasi ini tidak mengubah bentuk bangunan, melainkan demi mempertahankan nilai sejarah sekaligus mempercantik bangunan cagar budaya tersebut. "Kami jadikan Gedung Juang sebagai Museum Perjuangan Rakyat Bekasi," katanya.
Setelah direvitalisasi, Gedung Juang 45 Tambun bisa menjadi sarana edukasi masyarakat Bekasi, terutama bagi generasi muda. Di sinilah mereka akan tahu tentang perjuangan rakyat Indonesia yang ada di Bekasi. Selain menjadi destinasi wisata sejarah, Rahmat berharap Gedung Juang 45 Tambun bisa menjadi magnet untuk mendatangkan wisatawan dari luar Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.
Revitalisasi Gedung Juang Bekasi ditargetkan rampung akhir 2020. Pembenahan ini membutuhkan anggaran Rp 36,9 miliar dari APBD 2020 dan Rp 3 miliar dari APBD Perubahan 2020.
Dalam perjalanan sejarahnya, pada masa pendudukan Jepang, Gedung ini difungsikan sebagai salah satu basis militer di Bekasi. Kemudian pada masa revolusi fisik, gedung ini dijadikan Kantor Kabupaten Jatinegara. Sekaligus pusat komando perjuangan rakyat. Pada Agresi Militer I, Belanda berhasil menguasai gedung ini hingga 1949. Setelah itu, digunakan untuk beberapa keperluan. Di antaranya digunakan sebagai kantor DPRD Tingkat II Bekasi, dan Kampus Akademi Pembangunan Desa. (Omar Mohtar-Sub Direktorat Registrasi Nasional)
Ещё видео!