Akademi Militer (Akmil) merupakan sekolah pendidikan TNI Angkatan Darat yang berada di Kota Magelang, Jawa Tengah. Tugas pokoknya untuk membentuk Taruna/Taruni Akmil menjadi Perwira TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Sapta Marga, pengetahuan dan keterampilan dasar golongan Perwira, berkualitas Akademis Program Diploma IV Pertahanan.
Pendidikan di Akmil mengedepankan aspek kepemimpinan untuk mempersiapkan para calon perwira dengan jiwa petarung yang pemberani namun juga memiliki wawasan yang luas tentang dunia, sehingga dapat menjadi pemimpin yang disegani.
Secara organisasi, Akmil berada di dalam struktur organisasi TNI Angkatan Darat, sebagai Badan Pelaksana Pusat di tingkat Mabes AD, yang berkedudukan langsung di bawah Kepala Staf Angkatan Darat. Akmil dipimpin oleh Gubernur Akmil yang saat ini dijabat oleh Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan, Akademi Militer merupakan tempat untuk pembentukan karakter yang harus memiliki integritas yang tinggi, moral yang baik, serta loyalitas yang tinggi pula.
“Saya tekankan disini bahwa taruna harus paham dan mengerti bahkan artinya, 11 asas kepemimpinan, 13 prinsip kepemimpinan dan 16 sifat kepemimpinan. Oleh karenanya, itu sebagai landasan sebagai dasar untuk dia pegang, saat nantinya dia akan menjadi pimpinan di lapangan,” ujar Gubernur Akmil.
Mayjen TNI Dudung Abdurachman menambahkan, Akmil juga menerapkan toleransi beragama dengan menyediakan fasilitas rumah ibadah setiap pemeluk agama.
“Selama ini umat Hindu dan Katolik, itu tidak ada tempat beribadah, itu hanya numpang di kelas, saya bangun sekarang. Disitulah mereka punya hak yang sama untuk beribadah. Sebenarnya kita tanamkan bagaimana toleransi beragama sejak dini, sehingga nanti jika menjadi pemimpin dia paham bagaimana toleransi beragama,” imbuhnya.
Mayjen TNI Dudung Abdurachman juga mengajarkan kepada taruna dan taruni agar selalu menebar kebaikan kepada sesama, seperti yang selalu dilakukan Jenderal TNI Andika Perkasa selaku Kepala Staf Angkatan Darat. Menurutnya kesuksesan dan pencapaian tujuan hidup dapat terlaksana dari hasil berbuat kebaikan kepada sesama.
“Setiap hari kau tanam kebaikanmu, kau catat kebaikanmu, karena sekecil apapun kebaikan yang kau lakukan, ini akan menjadi riak kebaikan yang tidak pernah berujung,” ujarnya.
Gubernur Akmil juga memiliki program “Malam Budaya Nusantara” setiap tiga bulan sekali untuk mengenal dan menghargai budaya setiap daerah.
Gubernur Akmil juga bercerita mengenai sejarah didirikannya Akmil di Kota Magelang, karena terdapat Gunung Tidar yang dianggap sebagai pakunya Jawa Tengah.
“Disinilah lembar tidar ini sebagai pakunya, jadi cocok untuk mendidik calon-calon pimpinan ke depan. Ini ada suatu gunung, ada lereng, nah lerengnya itu dikatakan sebagai lembah tidarnya itu. Sehingga calon-calon pimpinan sangat cocok untuk dididik disini, sebagai Kawah Candradimuka, istilahnya seperti itu,” jelas Gubernur Akmil.
Gubernur Akmil juga memberikan pesan kepada para taruna dan taruni lulusan tahun 2020 yang akan dilantik untuk menjadi pemimpin yang menyayangi anak buah.
“Ingat ada tiga prinsip kalau ingin berhasil, yang pertama, harus mengerti menguasai tugas pokok tujuan dan sasaran yang harus dicapai. karena di Akmil jangan ada kegiatan yang tidak jelas tujuannya apa dan jangan mendemontrasikan kebodohan. Yang kedua, harus mengerti dan menguasai segala keterbatasan yang ada dalam satuan, termasuk dalam dirinya sendiri,” paparnya.
Ia melanjutkan, seorang perwira harus mengerti dan menguasai unsur-unsur manusia, sebagai bapak, sebagai guru, sebagai rekan, dan sebagai komandan.
“Dan yang terakhir, kalau kita ingin berhasil, ada tiga kata kunci juga, yang pertama lupakan masa lalu, karena masa lalu tidak akan pernah balik lagi, lakukan yang optimal hari ini, kalau maksimal kita berat, yang ketiga masa depan ini hanya sebuah harapan tapi harus diperjuangkan. Dan seorang perwira harus punya kriteria kalau dia ingin maju, yang pertama harus punya imajinasi, dia harus punya inovasi, dia harus punya cita-cita dan harapan, dan dia harus punya visi dan misi. Kalau tidak punya ini semua kalian jadi perwira rata-rata air saja, tidak pernah berkembang,” tutup Gubernur Akmil.
Lulusan pendidikan Akmil adalah perwira TNI AD berpangkat Letnan Dua sesuai korps atau kecabangan masing-masing yang berkemampuan dasar jabatan golongan VIII setingkat Komandan Peleton dan memiliki kualifikasi akademis Diploma IV yang setara dengan Sarjana Strata-1 dengan gelar Sarjana Terapan Pertahanan S.Tr.(Han).
#TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat
Ещё видео!