BALI, KOMPAS.TV - Pencarian KRI Nanggala-402 semakin intensif dilakukan TNI Angkatan Laut dibantu tim gabungan Basarnas dan Polri.
Fokus pencarian di lokasi tumpahan minyak dan temuan daya magnet yang besar di Perairan Utara Bali.
Sabtu (24/04) siang, KRI Suharso 990 yang juga Rumah Sakit Terapung milik Angkatan Laut kembali berlayar dari Pelabuhan Tanjung Wangi, ke Perairan Utara Bali yang diduga menjadi lokasi KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/04) lalu.
Selanjutnya, KRI Oswald Siahaan 354 menyusul untuk mencari.
KRI Oswald sebelumnya mengangkut bantuan untuk korban banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur.
Selain KRI Suharso dan KRI Oswald Siahaan, kapal lain yang dikerahkan untuk mencari KRI Nanggala-402 adalah KRI Singa dan KRI Pulau Rimau.
KRI Singa adalah kapal dengan kemampuan tempur anti kapal selamyang dilengkapi sistem penginderaan radar berteknologi canggih, serta senjata untuk menghancurkan kapal selam.
Sementara KRI Pulau Rimau adalah kapal perang yang berfungsi menyapu ranjau di laut yang dalam pencarian ini membersihkan obyek-obyek yang menghambat di sekitar lokasi.
Sementara tim penyelam disiagakan untuk pencarian KRI Nangggala-402.
Ada 28 penyelam Marinir dari Surabaya yang siaga dan 14 diantaranya sudah ada di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi.
Mereka siaga beserta peralatan selam serta perahu karet.
Selain kapal, dua mobile chamber milik Angkatan Laut juga disiagakan di area Pelabuhan Tanjung Wangi.
Mobile chamber berfungsi untuk memulihkan energi sekaligus menghindari dekompresi kru KRI Nanggala, saat ditemukan.
Ещё видео!