Dalam rangka menjaga kesiapan operasional menjaga lautan Nusantara, pasukan elit Bakamla RI atau yang biasa dikenal sebagai Special Response Team (SRT) melaksanakan latihan menembak taktis laras panjang dan laras pendek, manuver taktis, dan menembak jitu, di lapangan tembak Satuan Latihan Brimob Cikeas, Jawa Barat, Jumat (19/3/2021). Dalam latihan ini, SRT turut menggunakan senjata terbarunya seperti senjata serbu DSAR15, senjata laras pendek Canik TP9, dan senjata jarak jauh DSSR762.
Dikutip dari Bakamla.go.id, dikatakan Kegiatan ini merupakan latihan intesif untuk tetap dalam kondisi prima dalam bertugas, baik saat siang hari maupun malam hari. Dimulai dengan latihan menembak taktis reaksi dan presisi, yang mengedepankan ketepatan dan kecepatan dalam menembak sasaran. Materi di berikan oleh Kapten Bakamla Bagus di dampingi beberapa instruktur dari Brimob. Sebelum latihan dimulai, proses "zeroing" dilakukan terlebih dahulu. Ini merupakan proses untuk menyelaraskan antara bidikan penembak dengan senjata, agar penembak memahami bidikannya saat menggunakan senjata tersebut.
Tahap selanjutnya, dilakukan latihan menembak presisi. SRT melatih ketepatan menembak sasaran dengan 5 dasar marksmanship atau penembak jitu, yaitu stance (sikap), grip (teknik memegang senjata), breathing (pernapasan), aiming (bidikan), dan trigger control (mengendalikan pelatuk). Hal ini juga berlaku saat menembak dengan senjata jarak jauh.
Dilanjutkan dengan latihan menembak reaksi, latihan ini mengajarkan tidak hanya diperlukan ketepatan, namun kecepatan menuntaskan ancamam juga sangat diperlukan. Teknik pertama adalah mengisi ulang peluru dengan cepat (fast reload), dan pergantian laras panjang ke laras pendek (transition) dalam waktu singkat. Guna memperdalam latihan, teknik pelatihan dituangkan ke dalam sebuah skenario. Beberapa halang rintang dipasang, dan penembak harus melaluinya untuk menuntaskan ancaman dengan cepat.
Tidak hanya di saat matahari terbit, SRT juga mengasah kemampuan menembak presisi menggunakan senjata jarak jauh dan jarak dekat di malam hari. Kali ini SRT berkesempatan menggunakan senjata jarak jauh terbarunya, yaitu DSSR762. Berkaliber 7.62 kali 51 mm Nato, dengan berat kurang lebih 5 kg, dan panjang keseluruhan 1050 mm. Senjata ini memiliki mode menembak semi-otomatis dengan kapasitas magasin 20 peluru.
Sebagai produsen senapan serbu, nama Dasan Machineries mungkin tak begitu populer. Namun perusahaan asal Korea Selatan ini sempat membuat kejutan pada Juni 2020 silam.
Saat itu produknya, Dasan DSAR15P, terpilih sebagai senapan serbu untuk Komando Pertempuran Khusus Angkatan Darat Korea Selatan, mengalahkan produk S & T Motiv (sebelumnya Daewoo Precision Industries). DSAR15P sendiri masih satu platform dengan senapan serbu AR-15 yang memiliki sistem operasi gas piston.
Untuk amunisinya, DSAR15P menggunakan standar NATO kaliber 5,56x45 mm dengan pengaturan tembak semi, burst, dan otomatis.
Dasan menawarkan tiga produk yakni tipe rifle dengan laras 16 inci, carbine 14,5 inci, dan CQB 11,5 inci.
Sebagai pemain baru, Dasan telah mengekspor produknya ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Finlandia, dan juga lndonesia yang digunakan SRT (Special Response Team) Bakamla RI.
Ещё видео!