suasana tempat pemandian air karomah dan penjiarahan makam Syekh munadi ungaran semarang jateng
Salah satu tokoh penyebaran agama Islam adalah Syekh Hasan Munadi yang makamnya berada di Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Makam tersebut hingga kini terawat dengan baik dan menjadi tujuan ziarah. Cungkup makam tersebut terbuat dari kayu jati yang asli sejak zaman dulu.
Selain Syekh Hasan Munadi, di dekatnya juga ada makam sang anak yang bernama Kyai Hasan Dipuro.
"Pada saat tertentu, seperti malam Jumat atau malam selikuran di bulan Ramadhan, makam-makam ramai peziarah," ujar Humas Pengurus Makam Waliyullah Hasan Munadi.
Amin mengatakan, Syekh Hasan Munadi merupakan seorang pendakwah yang datang dari Kerajaan Mataram pada sekitar tahun 1.400 Masehi.
Dulunya, kata dia, warga setempat tidak memiliki agama, hingga kemudian Syekh Hasan datang menyiarkan Islam.
Syekh Hasan juga mendirikan Masjid Subulussalam selama melakukan syiar, yang hingga kini telah mengalami beberapa kali pemugaran sejak 1985.
"Meski dipugar masih ada yang asli, seperti empat tiang saka atau pilar untuk cungkup dan mimbar dari kayu."
"Pilar-pilar ini ukirannya khas Majapahit, sehingga bisa menjadi tanda bahwa masjid peninggalan Waliyullah Syekh Hasan Munadi merupakan masjid tua," ujarnya.
Selain Makam Waliyullah Hasan Munadi, Kyai Hasan Dipuro dan Masjid Subulussalam, terdapat satu lagi jejak peninggalan penyebaran Islam di sana, yaitu Sendang Nyatnyono.
Suasana Makam Waliyullah Hasan Munadi di Nyatnyono, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang,
Sendang keramat tersebut juga berjuluk Sendang Kalimah Tayyibah.
Di sendang tersebut, terdapat mata air di mana airnya dipercaya berkhasiat khusus dan memiliki karomah dan berkah.
Menurut Amin, sendang itu ditemukan pada 1985.
“Saat munculnya sendang itu, di Masjid Subulussalam masih terdapat persatuan ulama termasuk Mbah Hamid, Gus Dur juga dan lain sebagainya.
Saat itu perekonomian warga sedang minim,” kata Amin.
Pada momen tertentu, sendang itu ramai dikunjungi warga untuk bersih diri.
Sebagai contoh, saat menjelang Ramadan 2023 / 1444 H, ribuan warga melaksanakan padusan atau bersih diri di sendang tersebut.
Menurut penuturan seorang pengurus Sendang Kalimah Tayyibah, Ahmaji, air dari sendang tersebut dipercaya memiliki karomah serta bisa memberikan berkah bagi warga.
“Masyarakat meyakini mandi di Sendang Kalimah Tayyibah bukan sembarang air, jadi mengharap barokahnya mbah wali, mengharap ridhonya Allah SWT, agar ibadah puasanya berjalan lancar,
#makamsyekhmunadi#sendangkalimahtayyibah#ungaransemarangjawatengah
Ещё видео!