TRIBUN-VIDEO.COM, BALIKPAPAN- Sejumlah mahasiswa dari PMII dan sopir truk menggelar aksi demonstrasi terkait kelangkaan solar, Rabu (23/3/2022).
Uniknya, dalam demonstrasi ini mereka melakukan pawai dan iring-iringan truk di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Kota Balikpapan.
Dengan umbul-umbul PMII dan dan sejumlah spanduk yang melekat di sisi kanan dan kiri truk, yang bertuliskan keluhan mereka soal kesulitan mendapatkan solar.
"Kembalikan kuota solar kami," tulis seorang sopir truk menggunakan cat berwarna merah.
"Berantas mafia solar," tulisan lain di spanduk putih.
Terpantau setidaknya ada 36 unit kendaraan truk yang berjalan beriringan sepanjang jalan.
Hingga sekira pukul 14.18 Wita, para demonstran tiba di depan Lapangan Merdeka Balikpapan. Salah seorang orator mulai menyuarakan pendapat mereka.
Sopir Truk Antre Sampai 8 Hari
Sementara itu, antrean truk di SPBU Kilometer 15 Karang Joang, Balikpapan Utara, terpantau mengular hingga sepanjang dua kilometer, Senin (21/3/2022).
Sebagian sopir mengklaim sudah menunggu hingga delapan hari. Menunggu dalam hal ini, tentu menguras waktu dan biaya yang tak sedikit.
Rata-rata sopir truk menghabiskan biaya konsumsi per hari hingga Rp 150 ribu. Jika mengantre selama delapan hari, sama artinya menghabiskan biaya Rp 1,2 juta.
Sementara paling singkat, para sopir menunggu selama tiga hari yang secara kalkulasi menghabiskan waktu setidaknya Rp 450 ribu.
"Saya sudah nunggu kurang lebih delapan hari. Sebenarnya nggak masalah kalau nunggu, tapi yang kasian yang punya barang. Kita kan cuma antar," kata Teguh.
Ia berharap, kuota solar subsidi dikembalikan sebanyak 32 ton sehingga tidak terjadi antrean sopir truk.
Terpisah, Walikota Balikpapan, Rahmad Masud mengatakan, berdasarkan data setiap tahun sejak tahun 2019, kuota yang didapat Kota Balikpapan memang turun dari tahun sebelumnya.
"Untuk tahun 2021 juga turun dan 2022 turun lagi. Harusnya kan naik tapi ini kok turun, apalagi penunjang IKN pasti banyak menggunakan BBM,” imbuhnya, Senin (23/3/2022).
Pihaknya sendiri telah mengundang Pertamina untuk berdiskusi untuk mengajukan penambahan kuota solar bersubsidi.
Rahmad Masud menerangkan, perihal permohonan penambahan solar masih dibahas.
Pasalnya, setiap daerah seluruh Indonesia memiliki kuota BBM masing-masing. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul BREAKINGNEWS Organisasi Mahasiswa dan Sopir Truk Demo Kelangkaan Solar di Balikpapan, [ Ссылка ].
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Samir Paturusi
Ещё видео!