DKI Jakarta menempati peringkat ke-2 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Buruknya kualitas udara di Jakarta ini pun membuat kabut abu-abu pekat menyelimuti langit Jakarta.
Gedung bertingkat diselimuti oleh kabut abu-abu pekat yang merupakan tanda polusi udara. Akhir-akhir ini buruknya kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi sorotan, setelah lembaga data kualitas udara (IQ Air) merilis bahwa DKI Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas terburuk di dunia pada Jumat (17/6/22).
Data yang diperoleh dari salah satu stasiun pemantau kualitas udara yang berada di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta pada Sabtu (18/6/22) kualitas udara di DKI Jakarta masuk kategori sedang berdasarkan konsentrasi dari beberapa pilutan. Namun jika dibandingkan dengan aplikasi Air Visual, Jakarta pada pukul 09:00 pagi masuk dalam kategori merah yang berarti tidak sehat dengan indeks 176.
Selain tingginya tingkat emisi karbon, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga menyebutkan bahwa suhu udara yang rendah dengan tingkat kelembaban udara yang tinggi. Hal ini menyebabkan akumulasi poltan yang memicu polusi udara di DKI Jakarta.
Sebagai masyarakat, yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri dari paparan polusi udara, yakni tetap menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan dan menggunakan alat penjernih udara serta sebaiknya dapat menutup jendela agar menghindari diri dari udara luar yang kotor. Masyarakat juga diimbau untuk membantu menjaga lingkungan dengan lebih banyak menggunakan transportasi umum, agar nantinya dapat mengurangi tingkat emisi gas buang kendaraan.
Ikuti juga media sosial METRO TV lainya agar dimanapun tetap terinfomasi dengan baik dan lengkap karena berita paling aktual kami sungguhkan dan perkembangan terkini kami sampaikan.
METRO TV Official [ Ссылка ]
METRO TV Official Instagram: [ Ссылка ]
METRO TV Official Tiktok: [ Ссылка ]
METRO TV Facebook Fanpage: [ Ссылка ]
METRO TV Official Twitter: [ Ссылка ]
#Metrotv #Beritaterkini #Beritaupdate
Ещё видео!