Fisherman From Sulawesi In The Gulf Of Bone#3
Recorded and Uploaded by; Oktavianus Maradia
Subtitle: English
Indonesia is an archipelago consisting of 17,504 islands located between two continents of Asia and Australia, two Indian and Pacific oceans. The total area of Indonesian seas that can be utilized covers an area of 5.8 million km2 including the Indonesian Exclusive Economic Zone (EEZ). While the maximum sustainable yield (national maximum yield) of marine fish resources reaches 6.4 million tons per year with a utilization rate of only 70% of MSY (DitjenTangkap, 2006).
Pelagic fish are usually caught by using a fishing gear called the Purse Seine which in Indonesian fishery statistics is called the Trawling Ring. So called because at the bottom of the ring (ring) which is useful for shrinking the net so that it is in the form of a bag, therefore those that call the net bag. This tool is operated by circling schools of fish near the surface of the water. So trawl ring includes pelagic fishing gear.
The principle of operation of the Purse Seine is that the bottom must immediately sink and the top remains on the surface, so that the pelagic fish herds are immediately confined. This fishing gear must immediately be able to confine the herd of fish and immediately pull the wrinkle rope, so that the fish can not escape both vertically and horizontally. Circular nets with wrinkle cords are usually made of sheets of mesh with a uniform mesh size, but use different sizes of mesh yarn.
There are two Purse Seine systems in Indonesia, namely the group system and the single system. The system group is a fishing fleet consisting of several ships which constitute a fishing operations unit, including fishing vessels, light ships, tugboats, and tugboats. Whereas the single system only uses one ship in its capture operations, the ship is used as a fishing vessel as well as a container ship.
Fisherman From Sulawesi In The Gulf Of Bone#3
Recorded and Uploaded by; Oktavianus Maradia
Subtitle: Bahasa Indonesia
Indonesia merupakan Negara kepulauan terdiri dari 17.504 pulau yang terletak diantara dua benua Asia dan Australia, dua samudera Hindia dan Pasifik. Luas wilayah perairan laut Indonesia yang dapat dimanfaatkan seluas 5,8 juta km2 termasuk Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI). Sedangkan potensi lestari (Maximum Sustainable Yield) sumberdaya ikan laut nasional mencapai 6,4 juta ton per tahun dengan tingkat pemanfaatan baru mencapai 70% dari MSY (DitjenTangkap, 2006).
Ikan pelagis biasanya ditangkap dengan menggunakan alat penangkap ikan yang disebut dengan Purse Seine yang dalam statistik perikanan Indonesia disebut dengan Pukat Cincin. Disebut demikian karena pada bagian bawah dipasangi cincin (ring) yang berguna untuk mengerutkan jaring sehingga berbentuk kantong, oleh sebab itu adapula yang menyebut jaring kantong. Alat ini dioperasikan dengan cara melingkari kawanan (schooling) ikan yang berada di dekat permukaan perairan. Jadi pukat cincin termasuk alat penangkap ikan pelagis.
Prinsip pengoperasian Purse Seine adalah pada bagian bawah harus segera tengelam dan bagian atas tetap bertahan dipermukaan, sehingga kawanan ikan pelagis segera terkurung. Alat tangkap ini harus segera dapat mengurung kawanan ikan tersebut dan segera menarik tali kerutnya, sehinga ikan tidak dapat meloloskan diri baik secara vertikal maupun horizontal. Jaring lingkar dengan tali kerut biasanya dibuat dari lembaran jaring dengan besar mata (mesh size) yang seragam, tetapi menggunakan ukuran benang jaring yang berbeda-beda.
Terdapat dua sistem Purse Seine di Indonesia, yaitu system group dan system single. System group merupakan sebuah armada penangkapan yang terdiri dari beberapa kapal yang merupakan suatu kesatuan operasi penangkapan, diantaranya kapal penangkap, kapal lampu, kapal penarik, dan kapal penampung. Sedangkan system single hanya mengunakan satu kapal dalam operasi penangkapanya, kapal tersebut digunakan sebagai kapal penangkap sekaligus kapal penampung.
Ещё видео!