TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menanggapi persoalan melemahnya rupiah.
Menurutnya, untuk mengatasi merosotnya nilai rupiah terhadap dolar AS, saat ini pemerintah terus berkoordinasi pada sektor fiskal dan moneter.
Terdapat dua kunci utama yang disebut Jokowi dapat menyelesaikan defisit transasksi berjalan.
Diberitakan Kontan.co.id, Jokowi menganggap kedua kunci itu bisa menstabilkan nilai tukar.
"Kunci (koordinasi) itu ada dua, di investasi yang harus meningkat dan ekspor yang harus meningkat juga," kata Jokowi di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/9/2018), seperti dikutip Tribun-Video.com dari Kontan.co.id.
"Kalau ini selesai, itu akan menyelesaikan semuanya," tambahnya.
Jokowi juga mengaku sudah memberi para menterinya target untuk menyelesaikan defisit transaksi berjalan dalam satu tahun.
Penerapan B20 yang sudah dimulai bulan ini juga termasuk langkah yang dilakukan pemerintah terkait hal itu.
"Perkiraan kita bisa hemat US$5-6 miliar. Kemudian kalau CPO kita pakai sendiri untuk B-20 maka suplai ke pasar turun, sehingga kami harapkan harga CPO juga naik. Ini sudah merangkak naik," jelas dia.
Tak hanya itu, berdasarkan keterangan Jokowi, pemerintah juga mendorong tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di proyek-proyek pemerintah dan pihak swasta supaya lokal konten diperhatikan.
"Kalau kita bisa pakai semuanya, komponen dalam negeri akan ada penghematan US$2-3 miliar," ungkapnya.
Hingga kini, menurut Bloomberg, Rabu (5/9/2018) pukul 10.51 WIB, nilai tukar rupiah mencapai Rp14.933 per dolar AS.
Simak video di atas. (Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta EW)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Presiden Jokowi angkat bicara soal keterpurukan rupiah".
[ Ссылка ]
Ещё видео!