Salah satu teknik yang umum dilakukan para penangkar kenari dan burung finch untuk meningkatkan produktivitas induk adalah melakukan kawin suntik atau inseminasi buatan (IB). Meski secara teori mudah dilakukan, metode ini tidak akan berjalan sempurna jika tak disertai pengetahuan dan pengalaman yang cukup. Tulisan ini akan mengulas bagaimana proses inseminasi buatan atau IB pada burung kenari, serta apa saja persyaratannya.
Inseminasi buatan atau IB sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Teknik ini telah lama dikembangkan untuk hewan-hewan ternak, terutama sapi, kuda, kambing, dan kerbau, kemudian diterapkan pula pada unggas terutama ayam.
Di Indonesia, IB pada ayam mulai popular ketika para penangkar ayam bekisar mengalami kesulitan mengawinkan ayam hutan jantan dan ayam kampung betina. Apalagi ayam hutan mudah stres dan mati jika kita tidak mengelola secara baik dan benar.
Di beberapa negara, kawin suntik juga mulai diterapkan pada burung, terutama kenari dan jenis burung finch yang lain. Om Kicau mengumpulkan berbagai bahan dari situs-situs mancanegara, sehingga dapat menjadi panduan awal bagi para breeder kenari dan burung finch (blackthroat, sanger, mozambik, dll) jika ingin melakukan kawin suntik.
Keuntungan yang diperoleh dari teknik ini antara lain meningkatkan efisiensi penggunaan induk jantan, mengatasi rendahnya angka fertilitas (kesuburan) pada perkawinan alami, dan yang terpenting meningkatkan produktivitas usaha penangkaran yang Anda miliki.
Ещё видео!