SAMARINDA, KOMPAS.TV - Sekolah tatap muka selalu menjadi perhatian masyarakat, beberapa kali pemerintah juga mencanangkan agar dilaksanakan sekolah tatap muka.
Pada bulan Juli kemarin seharusnya siswa sudah dapat melaksanakan kegiatan belajar secara tatap muka akan tetapi meningkatnya kasus covid-19 membuat pemerintah mengurungkan niat untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
Gubernur Kaltim Isran Noor, menyampaikan bahwa sekolah tatap muka tidak hanya ditunda, tetapi juga harus dievaluasi oleh bupati dan walikota di Kaltim, sebagai gubernur, ia memberikan pertimbangan bahwa belajar tatap muka dapat menyebabkan outbreak atau peningkatan kasus dengan angka yang tinggi. Terlebih ketika belum semua guru secara
merata mendapatkan vaksin untuk meningkatkan herd immunity.
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah adanya varian baru covid-19 jenis "MYU" yang dapat menyebar atau dengan mudah menjangkit anak-anak, meski hingga saat ini belum diketahui virus ini terdapat di Indonesia atau tidak, tetapi pemerintah dan masyarakat tetap perlu
waspada.
Untuk itu, gubernur Kaltim menyarankan untuk seluruh kepala daerah, bisa mempertimbangkan sebaik mungkin, sebelum memutuskan sekolah tatap muka.
#SekolahTatapMuka#VarianBaru#PandemiCovid19
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!