Akses Air dan Sanitasi yang Lebih Baik Menyelamatkan Nyawa yang Berharga
Penduduk Giripurwo, sebuah desa kecil berpenduduk sekitar 8.100 jiwa (BPS, 2023) yang terletak di daerah perbukitan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, telah berjuang selama bertahun-tahun untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi mereka. Sebagian besar penduduk desa adalah petani kecil atau buruh dan berpenghasilan terlalu rendah untuk membeli fasilitas air minum dan sanitasi yang dikelola dengan aman.
Pada tahun 2023, USAID IUWASH Tangguh melakukan kajian partisipatif tentang masalah air dan sanitasi di desa dengan melibatkan masyarakat, puskesmas, dan pemangku kepentingan lainnya. Temuan menunjukkan bahwa 11 keluarga menggunakan sumber air yang tidak terlindungi, 16 rumah tangga hidup tanpa jamban, sementara 738 keluarga tidak memiliki jamban dengan tangki septik. Menurut Ngatini, seorang relawan masyarakat, keterbatasan kemampuan finansial merupakan salah satu tantangan utama dalam perbaikan fasilitas air dan sanitasi.
Keluarga Tulardi adalah salah satu keluarga yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan jamban sendiri. Saat dibutuhkan, mereka harus menumpang di rumah tetangga atau berjalan kaki ke toilet umum terdekat yang jaraknya sekitar satu kilometer dari rumah mereka. “Saya ingin membangun toilet sendiri, tapi saya tidak punya biaya,” jelasnya. Sebagai tukang pijat, penghasilan Tulardi sangat kecil. Sayangnya, tiga tahun yang lalu, Tulardi kehilangan istrinya saat mengambil air. “Kami harus menuruni jalan setapak yang curam setidaknya tiga kali seminggu untuk mengambil air dari sumur milik salah satu tetangga kami,” kata Tulardi.
Ещё видео!