SEMARANG, suaramerdeka.com - Pemerintah Kota Semarang menargetkan 1.162 rumah selesai direhab pada 2019. Hal ini disampaikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi usai melaunching program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di RT 1/11, Kelurahan Muktiharjo, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Selasa (12/2).
"Tahun 2019 ini kami targetkan 1.162 rumah bisa direhab. Pengerjaannya dibagi dua tahap, 500 rumah Akan diselesaikan sebelum bulan April. Sisanya akan dikerjakan hingga akhir 2019," ujar Hendi, sapaan akrabnya.
Program rehab RTLH kali ini, Pemkot Semarang menggandeng Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi) untuk pengerjaannya. Menurutnya, perlu adanya koordinasi antara dinas, tim teknis, konsultan pengawas dan masyarakat agar pengerjaannya rehab RTLH bisa berjalan lancar.
"Artinya ada beberapa program RTLH yang selalu kita evaluasi. Pertama, sasaran penerima RTLH harus tepat. Yang rumahnya cukup bagus, orangnya kategori mampu tapi dapat program ini pasti keliru. RTLH ini memang tepatnya untuk masyarakat yang rumahnya tidak sehat, tidak nyaman, kemudian dari sisi penghasilannya masuk kategori yang sulit atau rendah," terang Hendi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali mengatakan, bahwa sejak 2011 hingga 2019, pemerintah kota Semarang telah berhasil merehab 5.000 rumah. Sisanya, masih ada sekitar 8.000 rumah yang perlu dilakukan perbaikan dan rehab.
"Masih banyak rumah yang harus direhab. Dana pemkot kan terbatas sehingga kami cari dana dari Provinsi dan Pemerintah pusat," kata Ali.
Hasilnya, tahun 2019 ini, sebanyak 1.000 unit rumah akan direhab dengan Dana Alokasi Khusus dan 162 unit rumah dengan dana APBN bantuan pusat. "Tahun ini ada sekitar Rp 16 miliar dana yang digelontorkan untuk rehab 1.162 RTLH," katanya.
Ещё видео!