JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara (Jubir) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga, menanggapi perihal ditangkapnya salah satu karyawan Kimia Farma berinisial S oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri.
S ditengarai tergabung dalam jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Arya menyebut, Kementerian BUMN akan mendukung semua langkah yang kini sedang dilakukan aparat Kepolisian.
Baca Juga Kimia Farma Bebas Tugaskan Karyawan yang Ditangkap Densus 88 di [ Ссылка ]
Ia pun menekankan, tidak ada permasalahan terkait sistem pekrekrutan karyawan di tubuh bumn, karena karyawan tersebut diduga terpapar paham radikalisme jauh setelah bekerja untuk Kimia Farma.
Arya menambahkan, walaupun begitu pihaknya terus memperbaharui dan memperketat teknis perekrutan karyawan BUMN.
Salah satunya dengan proses ideologisasi Pancasila melalui program akhlak yang digagas menteri bumn Erick Thohir.
Baca Juga Kimia Farma Akui Karyawannya Ditangkap dalam Kasus Dugaan Terorisme Jaringan JI di [ Ссылка ]
Program tersebut diharapkan dapat mengikis paham radikalisme bagi karyawan BUMN.
Usaha lainnya yakni bekerjasama dengan pihak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Arya juga menegaskan, tidak ada dana CSR BUMN yang digunakan sebagai sumber dana radikalisasi.
Video Editor: Laurensius Galih
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!