TRIBUNJAMBI.COM - Roket SpaceX kembali meledak dalam uji coba terbang, pada Selasa (2/2/2021) waktu Amerika Serikat. Dengan itu, roket pabrikan perusahaan milik Elon Musk ini telah gagal dalam dua kali uji coba.
Roket baja berjuluk SN9 itu lepas landas dari Boca Chica, Texas, Amerika Serikat. Awalnya, roket Starship itu dapat mencapai ketinggian 10 kilometer.
Kemudian, roket setinggi 50 meter itu melakukan manuver ke posisi horizotal (belly flop) sambil turun dari ketinggian. Namun, roket itu tak berhasil kembali ke posisi vertikal saat hendak mendarat.
Roket itu pun terhempas ke tanah dan meledak. Uji terbang ini berlangsung selama 6,5 menit.
“Kami harus membenahi sedikit cara pendaratannya. Perlu diingat, ini adalah uji terbang,” kata John Insprucker, komentator peluncuran SpaceX.
SpaceX telah menyiapkan roket lain untuk uji coba terbang. Roket kedua ini telah berada di lokasi peluncuran.
Sebelumnya, SpaceX juga melakukan uji terbang pada Desember 2020. Uji coba itu gagal pula dan roket SpaceX meledak karena gagal mendarat.
Elon Musk sedang mengembangkan pesawat luar angkasa untuk membawa orang-orang, bukan astronot ke Mars. Uji coba ini adalah batu loncatan peluncuran mega roket bernama Super Heavy yang masih dalam pengembangan.
SpaceX sebenarnya hendak melakukan peluncuran minggu lalu, tetapi tak mendapat persetujuan Administrasi Penerbangan Federal (FAA). Hal itu membuat Elon Musk melayangkan protes lewat akun Twitter.
Juru bicara FAA menyatakan, mereka tak memberi persetujuan karena SpaceX tidak mematuhi peraturan keselamatan saat peluncuran sebelumnya pada 9 Desember 2020. Namun, peluncuran Selasa kemarin memenuhi semua kriteria keselamatan, menurut FAA.
Ещё видео!