PARADIGMA BARU PENDIDIKAN ISLAM ERA INFORMASI
Salah satu tantangan bagi dunia pendidikan islam era informasi adalah generasi muda Islam telah banyak yang terpapar millenial effect, sehingga berdampak pada sikap dan perilaku yang muncul. Generasi muda Islam mulai banyak yang menghabiskan waktunya di depan telpon genggamnya. Silaturrahmi, tatap muka dan berdiksusi menjadi hal yang jarang terlihat.
Menyikapi fenomena global dan era millenial yang semakin berkembang, idealnya proses pendidikan Islam harus mampu menawarkan pokok-pokok pengembangan kemampuan dalam berkompetisi, kemampuan mengelola kerja sama, kemampuan mengaktualisasikan sikap yang inovatif serta meningkatkan kualitas personalnya dalam menghadapi kehidupan global. Jika mengacu pada hal ini, maka arah baru atau paradigma pendidikan Islam perlu dikaji ulang. Strategi dan kebijakan pendidikan Islam perlu ditata kembali untuk kemudian diletakkan sesuai proporsinya, sehingga dapat menangkap dan semaksimal mungkin dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada.
Jadi sebisa mungkin pendidikan islam harus dapat membaca momentum dan kesempatan tersebut. Apabila pendidikan Islam tidak dapat melakukan hal tersebut, dikhawatirkan pendidikan Islam akan terpojok atau menjadi tidak terlalu diperhatikan di tengah kehidupan masyarakat global. Sekali lagi, Islam memiliki prinsip “tidak alergi” terhadap kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Oleh sebab itu, berbenahnya pendidikan Islam merupakan keniscayaan yang harus di jalankan. Tantangan persaingan global dan era millenial harus dijawab dan disongsong dengan menyusun berbagai strategi. Adapun untuk mengkonstruk kiat atau strategi dalam mengantisipasi dan menjawab beragam tantangan yang muncul, maka perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini, yaitu;
1. Diupayakan Pendidikan Islam lebih berorientasi atau “lebih menekankan pada upaya proses pembelajaran (learning) daripada mengajar (teaching)”.
2. Mengorganisir struktur Pendidikan Islam yang lebih fleksibel”.
3. Pendidikan Islam dapat “memperlakukan peserta didik sebagai individu yang memiliki karakteristik khusus dan mandiri”, dan
4. Pendidikan Islam “merupakan proses yang berkesinambungan dan senantiasa berinteraksi dengan lingkungan”.
Referensi:
Bashori, Paradigma Baru Pendidikan Islam: Konsep Pendidikan Hadhari, Jurnal Penelitian, Februari 2017, Vol. 11, No. 1
---------------------------------------------
Nama kelompok:
Zulanda Fransiska (932110319)
Callista Qotrunnada (932111219)
Prodi: PAI
Kelas: C
Ещё видео!