TRIBUN-VIDEO.COM - Pemerintah memutuskan sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 Sinovac tahap awal diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, prioritas tersebut telah mengikuti standar WHO.
Dilansir oleh Tribunnews, hal tersebut diungkapkan oleh Airlangga dalam video Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional pada Rabu (8/12).
Ia mengatakan, terdapat tahapan-tahapan prioritas yang disesuaikan dengan standar yang diberikan oleh WHO dan juga saran dari mereka yang expert.
Selain itu, vaksin yang diproduksi oleh Biotech belum mampu mencukupi kebutuhan vaksin untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Pemerintah masih berupaya mendapatkan vaksin Covid-19 baik melalui jalur bilateral maupun multilateral.
Airlangga menambahkan, pemerintah sudah berbicara bukan hanya dengan Sinovac tetapi juga dengan Covax dan Cavi, kemudian Pfizer, AstraZeneca, Novavax, dan vaksin Merah Putih.
"Setelah program vaksin di awal tahapan berikut yang mandiri. Untuk itu pemerintah sudah berbicara bukan hanya dengan Sinovac tetapi juga dengan Covax dan Cavi, kemudian juga pemerintah berbicara dengan Pfizer, AstraZeneca, Novavax dan juga pemerintah punya yang namanya vaksin Merah Putih," jelas ketua KCPEN ini.
Ia meminta masyarakat bersabar menunggu sambil terus menerapkan protokol 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Jadi dengan demikian pemerintah mencari multi-source daripada vaksin itu sendiri tetapi delivernya sudah pemerintah siapkan semua harus sabar," ujar Airlangga.
(Tribun-video.com/Tribunnews)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengapa Vaksin Covid-19 Tahap Awal untuk Tenaga Kesehatan? Airlangga Hartanto Jelaskan Alasannya, [ Ссылка ].
Ещё видео!