Inilah Orang pertama Pendiri Caruban nagari atau cirebon
Di kisahkan :
Dukuh Tegal Alang Alang terletak di pinggir pantai Muara Jati sebelah tenggara Gunung Jati (Lemahwungkuk sekarang). Karena letaknya di pinggir pantai, maka tidak mengherankan jika banyak sekali peristiwa-peristiwa yang datang silih berganti. Seperti ombak yang senantiasa datang menghampiri tepian pantai. Membawa kisahnya.
Peristiwa yang paling menggemparkan adalah ketika Tahun 1409, kedatangan pasukan angkatan laut Tiongkok pimpinan Laksamana Cheng Ho yang ditugaskan oleh Kaisar Yung Lo (Dinasti Ming 1363-1644) memimpin misi muhibah ke-36 negara. Membawa pasukan muslim 27.000 dengan 62 kapal besar.
Pesisir pantai itu seakan tertutup mendung, terhalang layar-layar kapal yang besar dan lebar. Gegerlah penduduk pesisir sekitar Tegal Alang Alang.
Ki Gedeng dan anaknya Nyai Kencana Larang, selaku penguasa Syahbandar Muara Jati Cirebon, menyambut kedatangan misi muhibah Laksamana Cheng Ho. Laksamana tidak melakukan perampokan atau penjajahan. Bahkan memberikan bantuan membangun sesuatu yang diperlukan oleh wilayah yang didatanginya. Seperti Cirebon dengan mercusuarnya. Oleh karena itu, kedatangan Laksamana Cheng Ho disambut gembira oleh Ki Gedeng sebagai Syahbandar Cirebon.
Di Cirebon Laksmana Cheng Ho membangun mercusuar dan bengkel perbaikan perahu ukuran besar.
Muara Jati adalah pelabuhan nelayan kecil, terletak di lereng bukit Amparan Jati. Penguasa kerajaan Galuh menempatkan , Ki Gedeng Alang Alang sebagai pengurus pelabuhan atau syahbandar, Pelabuhan Muara Jati banyak di singgahi kapal-kapal dagang dari luar, di antaranya kapal Cina yang datang untuk berniaga dengan penduduk setempat, yang di perdagangkannya adalah garam, hasil pertanian dan terasi.
Pelabuhan Muara Jati (Cirebon) menjadi tempat persinggahan para pedagang dari negeri Tiongkok, Arab, Persia, dan India. Saat itu terjadi asimilasi dan kulturasi beragam budaya yang menghasilkan banyak tradisi baru bagi masyarakat caruban.
Di kisahkan , hiduplah seorang lelaki bernama Ki Gedeng Alang-alang, seorang saudagar kaya di pelabuhan Muarajati. Ia mulai membuka hutan, membangun sebuah gubuk pertama pada tanggal 1 Sura 1358 (tahun jawa), bertepatan dengan tahun 1445 M. Sejak saat itu, mulailah para pendatang menetap dan membentuk masyarakat baru di desa Caruban. Kuwu atau kepala desa pertama yang diangkat oleh masyarakat baru itu adalah Ki Gedeng Alang-alang. Sebagai Pangraksabumi dan wakilnya diangkatlah Raden Walangsungsang.
Raden Walangsungsang adalah putra Prabu Siliwangi dan Nyi Mas Subanglarang atau Subangkranjang, putri Ki Gedeng Tapa.
Setelah ki Gedeng Alang-alang meninggal, Raden Walangsungsang yang beristrikan putri dari Ki Gedeng Alang-alang yaitu Kencana Larang dan bergelar Ki Cakrabumi diangkat sebagai Kuwu pengganti ki Gedeng Alang-alang dengan gelar Pangeran Cakrabuana.
Ketika kakeknya ki Gedeng Tapa meninggal, pangeran cakrabuana tidak meneruskannya, melainkan mendirikan istana Pakungwati, dan membentuk pemerintahan Cirebon. Dengan demikian yang dianggap sebagai pendiri pertama kesultanan Cirebon adalah Pangeran Cakrabuana.
Seusai menunaikan ibadah haji, Pangeran Cakrabuana disebut Haji Abdullah Iman, dan tampil sebagai raja Cirebon pertama yang memerintah istana Pakungwati, serta aktif menyebarkan Islam.
Wisata religi adalah channel youtube yang membahas soal sejarah kisah wali songo dan tempat-tempat wisata sejarah di jaman wali yang ada di indonesia. Kisah di jaman wali dan kerajaan jaman dulu kami ringkas dalam bentuk video.
Disclaimer
Video yang ada di channel ini merupakan sebuah tontonan dan hiburan, tidak ada pembenaran yang terjadi dalam kisah dan sejarah yang kami sajikan di video ini, akan tetapi kamu bisa mencari bahan referensi yang bisa kamu pelajari di berbagai sumber secara valid.
#WisataReliji #WaliSongo #KisahWaliSongo
Ещё видео!