TRIBUN-VIDEO.COM - 9 tahun lalu tepatnya pada 17 Juli 2014 sebuah pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh di perbatasan Rusia-Ukraina.
Pesawat tersebut jatuh akibat ditembak rudal buatan Rusia yang ditembakkan dari sebuah lokasi di Ukraina timur.
Penerbangan tersebut awalnya membawa penumpang dengan rute Amsterdam ke Kuala Lumpur.
Terdapat 298 orang di pesawat tersebut, yang sebagian besar merupakan warga negara Belanda.
Akibat hantaman rudal ini, semua penumpang termasuk kru tewas dalam ledakan.
Dilansir History, pesawat itu lepas landas dari Amsterdam pada pukul 10.31 GMT.
Direncanakan akan tiba 11 jam 45 menit kemudian di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur pada tanggal 18 Juli pukul 06:00 MYT
Pesawat itu diperkirakan terbang di atas perbatasan Ukraina-Rusia.
Karena perang antara pejuang Ukraina dan separatis Pro-Rusia, telah ditetapkan pembatasan ketinggian minimum tiga hari sebelumnya demi menjaga pesawat dari terjadinya baku tembak potensial.
Pesawat melakukan kontak dan terbang ke perbatasan negara sesuai dengan pembatasan.
Tetapi menghilang beberapa jam kemudian, hanya 30 mil dari perbatasan.
Tidak ada sinyal bahaya yang diterima.
Boeing 777-200 LR ini dikabarkan jatuh 50 sampai 80 kilometer sebelum memasuki ruang udara Rusia.
Menurut The Daily Telegraph, pesawat ini jatuh di Torez, dekat Shakhtersk, sekitar 40 km (25 mil) dari perbatasan Rusia.
Empat hari kemudian, setelah penyidik akhirnya bisa mendapatkan kotak hitam pesawat, kecurigaan ini dikonfirmasi.
Ledakan itu jelas bukan berasal dari dalam.
Rekaman itu mengungkapkan bahwa, saat pesawat mendekati perbatasan, sebuah "benda berenergi tinggi" meledak halaman dari kokpit, memecahkan sepenuhnya dari sisa pesawat.
Laporan awal menyatakan bahwa pesawat jumbo jet tersebut menjadi salah sasaran dan ditembak jatuh oleh militan Ukraina (separatis pro-Rusia), sebagai akibat dari perang yang berkecamuk di Donbass.
Hal ini didukung oleh media Jerman dan Amerika.
Militan pro-Rusia menembakkan rudal Buk dengan target MH17 di mana mereka mengira pesawat tersebut ialah sebuah pesawat Antonov membawa militer Rusia.
Rudal tersebut membawa paku dan materi-materi tajam sehingga akan terlempar ketika akan diledakkan.
Tidak ada yang mengetahui di antara seluruh 298 orang di pesawat tersebut bahwa sebuah rudal akan menghantam mereka.
Rudal tersebut kemudian meledak di bagian kiri pesawat tersebut, tepat di atas kokpit dan kelas bisnis.
Akibatnya, atap, dinding dan jendela kokpit serta kelas bisnis segera menjadi berlubang-lubang.
Kokpit dan kelas bisnis kemudian putus dari badan utama pesawat tersebut, di mana akibat dari hal tersebut banyak penumpang terhisap keluar dari pesawat, beberapa masih dalam kursi mereka.
Pesawat kemudian terjun berputar-putar, dengan bagian-bagian pesawat hancur secara perlahan-lahan.
Sayap pesawat kemudian putus, dan kabin pesawat semakin lama semakin hancur.
Banyak penumpang terlempar keluar.
Saksi mata menyatakan seraya pesawat berputar-putar, banyak mayat manusia yang jatuh layaknya air hujan.
Ini merupakan insiden besar kedua bagi Malaysia Airlines sekaligus armada 777-nya dalam lima bulan terakhir setelah Malaysia Airlines Penerbangan 370 hilang bulan Maret 2014 lalu.
Pengadilan Belanda yang menangani persidangan keempat tersangka dalam kasus jatuhnya pesawat tersebut pada Kamis (17/11/2022) mengatakan penerbangan Malaysia Airlines MH17 jatuh akibat ditembak rudal.
Pengadilan berpendapat bahwa MH17 dijatuhkan oleh tembakan rudal BUK dari ladang pertanian dekat Pervomaisk yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat.
Putusan itu dikeluarkan lebih dari delapan tahun setelah pesawat Boeing 777 yang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur itu jatuh di Ukraina
Hakim Ketua Hendrik Steenhuis mengatakan, pengadilan meyakini Rusia memegang kendali penuh atas pasukan pemberontak di Ukraina timur kala itu.
Pengadilan kemudian memutus bersalah dua warga negara Rusia dan seorang warga Ukraina pro-Moskwa secara in absentia, karena para terdakwa tidak hadir di persidangan, atas pembunuhan semua penumpang dan awak pesawat MH17 dan memvonis mereka hukuman penjara seumur hidup.
Sementara itu, seorang lagi warga Rusia dibebaskan karena kurang bukti.(*)
VO: Saradita
VP: Ika Vidya
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #politik #mh17 #rusia #ukraine #ukraina #russia #malaysiaairlines
Ещё видео!