Isolasi bunga jantan dan bunga betina perlu dilakukan ketika bunga jantan belum menghasilkan pollen dan rambut bunga betina belum keluar dari tongkol, hal ini dilakukan untuk menjaga agar benih yang dihasilkan tidak terkontaminasi oleh pollen asing.
Polinasi sebagai bagian dari rangkaian produksi benih sawit dilaksanakan secara
terkontrol untuk menjamin kemurnian dan kualitas benih sawit komersial yang akan
dihasilkan. Proses polinasi terdiri dari beberapa tahapan yang terdiri dari perlakuan terhadap
tetua jantan dan perlakuan pada tetua betina. Perlakuan pada tetua jantan yaitu: pemilihan
tetua jantan, kastrasi tandan bunga jantan, pengerodongan, pelabean, pemanenan, prosesing polen, uji vabilitas polen dan, koleksi polen. Selanjutnya, perlakuan pada tetua betina yaitu:
pemilihan tetua betina, kastrasi tandan bunga betina, pengerodongan bunga betina dan
pelabelan, polinasi, pengecekan keabsahan hasil polinasi, pembukaan kerodong,
pemeliharaan dan panen.
Proses polinasi yang baik dan benar akan menghasilkan benih
kelapa sawit dengan kualitas mutu benih yang baik secara genetik, fisik maupun fisiologi.
