Bank Sentral AS, The Fed dan Bank Indonesia dinilai SEVP Treasury & International Bank BCA, Branko Windoe belum diekspektasikan untuk memangkas level suku bunga acuan dalam FOMC atau RDG BI pekan ini.
Dimana kondisi inflasi AS yang masih kuat hingga posisi tekanan nilai tukar Rupiah yang masih besar menjadi alasan kedua bank sentral diperkirakan menahan bunga acuan.
Sejalan dengan Branko Windoe, Ekonom Bank Danamon, Irman Faiz menilai volatilitas nilai tukar Rupiah masih menjadi pertimbangan BI untuk memeprtahakan level bunga acuan di 6%.
Seperti apa arah kebijakan suku bunga The Fed & BI? bagaimana dampaknya ke nilai tukar dan pasar keuangan? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan SEVP Treasury & International PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Branko Windoe dan Ekonom PT Bank Danamon Tbk (BDMN) Bank Danamon, Irman Faiz dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 18/03/2024)
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di [ Ссылка ].
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social:
Twitter: [ Ссылка ]
Facebook Page: [ Ссылка ]
Instagram: [ Ссылка ]
[ Ссылка ]
Tiktok: [ Ссылка ]
Spotify: [ Ссылка ]
Ещё видео!