Cuplikan Kajian di MT. Al-Khansa, Jl. Soepomo No. 143,
Jakarta Selatan
Kajian dengan pembahasan Fiqih Asma'ul Husna bersama Ustadz Adi Hidayat, Lc, MA.
Link video lengkap: [ Ссылка ]
-------------------------------------------
Katakanlah: sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-An'am: 162)
Karena niat yang tidak diluruskan karena Allah (Lillah), semua aspek kehidupan sehari-hari akhirnya menjadi perbuatan biasa atau sekedar rutinitas, yang tidak memiliki nilai ibadah. Padahal, Islam mengajarkan semua perbuatan baik yang dikerjakan karena mencari ridha Allah adalah bagian dari ibadah. Disinilah pentingnya menyadari bahwa bersikap hidup Lillah, menjadikan semua spek kehidupan itu ibadah. Agar semua aspek kehidupan itu bernilai ibadah, seorang muslim tidak boleh melepaskan semua aspek kehidupannya dari koridor-koridor aturan Allah dan Rasul-Nya.
Hidup Untuk Ibadah
Sesungguhnya tiap detik kehidupan seorang muslim itu penuh nilai. Semua pekerjaan yang dilakukan sebenarnya tak ada yang sia-sia, asal diniatkan untuk ibadah. Tujuan penciptaan manusia sendiri sebagaimana yang diinformasikan dalam Al-Qur'an Surat Adz-Dzariyat : 56, adalah untuk beribadah pada Allah, Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku.
Ruang lingkup ibadah itu luas yang di dalam syariat terbagi atas 2 (dua), yaitu ibadah khusus (mahdhoh) dan ibadah umum (ghairu mahdhoh). Ibadah khusus itu tata caranya, waktunya, sudah ditentukan oleh Allah, berdasarkan contoh Rasul-Nya. Bahkan sampai menyangkut tempat melaksanakannya. Ibadah-ibadah khusus ini disebut juga ubudiyah, seperti shalat, puasa, zakat dan haji.
Sementara ibadah umum adalah seluruh aspek kehidupan yang di lakukan seorang muslim, yang semua itu bisa bernilai ibadah, asalkan dengan niat yang benar dan mengharap ridha-nya. Misalnya; makan, minum, berpakaian, berrumahtangga, bekerja, berdagang dan seterusnya.
Dengan demikian seluruh aktivitas yang dijalankan seorang muslim, entah itu sebagai ibu rumah tangga, pegawai, pelajar dan lain-lain sebenarnya juga merupakan bentuk ibadah juga. Tentu dengan suatu usaha agar apa yang kita lakukan itu bisa bernilai ibadah.
Ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar aktivitas kita bernilai ibadah.
Pertama, niat yang ikhlas karena Allah.
Kedua, dilakukan dengan cara yang benar, sesuai apa yang dicontohkan Rasulullah.
Ketiga, tujuannya hanya mencari ridha Allah.
Tanpa terpenuhinya ketiga syarat tersebut, aktivitas apapun, tak bisa disebut ibadah. Bahkan ibadah mahdhoh sekalipun. Shalat misalnya, kalau tidak memenuhi kriteria tersebut, tidak bisa di sebut ibadah.
Sumber artikel: _syiarjumat.blogspot.co.id/2015/02/menjadikan-semua-aspek-kehidupan-itu.html
Ещё видео!