#indonesia #shell #minyak #pertamina #tambang #sejarah #sejarahindonesia #spbu #penjajahan
Jika pada era VOC rempah-rempah menjadi komoditas primadona, dan di era awal Hindia Belanda, kopi, teh, dan tebu, yang menjadi primadona, maka pada akhir abad ke-20, minyak mulai menggeser semua komoditas tadi dengan menjadi komoditas utama. Belanda yang ketika itu berkuasa di Nusantara menyadari potensi ini. Nusantara ternyata juga memiliki potensi minyak yang cukup besar. Setelah dilakukan eksplorasi, maka di tahun 1890, Belanda mulai membangun proyek ladang minyak di Pangkalan Brandan, Sumatra Utara.
Pembangunan pangkalan minyak di Pangkalan Brandan inilah yang memulai sejarah panjang dunia perminyakan Belanda di Indonesia. Berdirilah perusahaan minyak Belanda dengan nama Royal Dutch Pertroleum dan merupakan penguasa tunggal bisnis minyak di Hindia Belanda. Untuk meluaskan usahanya, pada tahun 1907, Royal Dutch Petroleum menjalin kerjasama dengan perusahaan asal Inggris yang bernama Shell.
Dengan bersatunya dua perusahaan tersebut, maka usaha untuk eksplorasi minyak di Hindia Belanda semakin berkembang. Bahkan di kemudian hari, Shell tidak hanya melakukan eksplorasi dan penambangan minyak di Hindia Belanda, namun juga di berbagai belahan dunia. Bisnis minyak di Nusantara sendiri semakin lama semakin menggiurkan. Ekplorasi dan penambangan minyak semakin giat dilakukan sehingga dapat membuka lokasi-lokasi baru sebagai tempat penambangan. Beberapa Lokasi yang kemudian menjadi lokasi penambangan adalah Palembang dan Tarakan.
Ещё видео!