Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUN-VIDEO.COM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan pemerintah untuk lebih banyak lagi melakukan tes massal covid-19.
Tes massal dinilai perlu dilakukan lebih banyak lagi karena kasus positif covid-19 makin bertambah.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban menyebutkan kalau banyak yang di tes dan banyak yang ketahuan positif covid-19 maka yang terinfeksi bisa langsung melakukan karantina dan memutus penularan.
"Di masa pandemi ini harus cepat kalau lambat lelet, gubernur di daerah kalau anda tidak cepat anda merugikan rakyat di provinsi. Pas ada yang dites positif kan di karantina jadi putus, lalu ditracing dikarantina jadi tes cara terbaik itu cara tepat memotong penularan," ungkap Zubairi kepada Tribunnews.com, Selasa (18/8/2020).
Zubairi menyebutkan minimnya tes covid-19 di Indoneia terlihat dari jumlah harian orang yang diperiksa covid-19 masih berada di bawah target Presiden Jokowi yang Juli lalu menargetkan 30.000 tes per hari.
Adapun data dari Kementerian Kesehatan pada 17 Agutus 2020 jumlah yang diperiksa sebanyak 7.224 orang dengan hasil 1.821 positif covid-19.
Sementara hari ini 18 Agustus 2020 jumlah yang diperiksa sebanyak 12.409 orang dengan hasil 1.673 orang positif terjangkit covid-19.
"Padahal lebih dari sebulan presiden Juli bilang minimnya sehari 30 ribu dan sebulan gak ada yang manut, padahal tes cara paling penting untuk memutus rantai penularan," kata Zubairi.
Zubairi juga mengatakan saat ini pencegahan dengan melalukan tes covid-19 paling diandalkan karena vaksin dan obat belum ditemukan.
"Vaksin Januari mungkin baru selesai medio tahun depan nari ada sementara itu korban terus berjatuhan, makanya tes masif sangat amat penting," pungkas Zubairi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul IDI Sarankan Pemerintah Lebih Banyak Lakukan Tes Covid-19
Ещё видео!