Assalamu’alaykum. Sampurasun, Sobat Ngariksa…
Mari terus kita berdoa, untuk mereka yang masih terus berguguran melawan Covid-19. Mereka selesai dengan tugasnya di dunia, bertemu dengan Tuhannya. Semoga mereka semua mendapat Ridlo-Nya, amiin...
Sempat terpikir saya ingin ngaji (lagi) manuskrip terkait wabah, karena literasi pandemi masih terus perlu dikuatkan. Tapi secara substansi, Ngariksa episode 15 dan 17 tentang Pandemi, Tha'un dan Waba, masih cukup memadai jika ingin menyimak kembali.
Malam ini, Ngariksa episode 48 akan melanjutkan pembacaan manuskrip Tanbih al-Masyi, sebuah teks tasawuf karya Syekh Abdurra’uf al-Sinkili (w. 1693). Pada bagian teks yang akan dibaca kali ini, Syekh al-Sinkili menjelaskan sejumlah hadis Nabi yang terkait dengan adab bertutur dan bertinteraksi dengan sesama muslim. Saya mengkontekstualisasinya menjadi tema “Akhlak Lisan Pencari Tuhan”.
Bukan tanpa alasan Syekh al-Sinkili memilih hadis-hadis yang menekankan pentingnya berbaik sangka kepada sesama, karena saat menulisnya lebih dari 400 tahun lalu, ia menyaksikan sesama Muslim saling menyalahkan, saling menghujat, dan bahkan saling mengkafirkan gegara beda tafsir keagamaan.
Pesan moral ini tentu masih sangat relevan dengan kehidupan kekinian, saat di medsos jari jemari rajin memposting tulisan, menggantikan ujaran lisan. Yuk ngaji lagi! Teks yang akan dibaca bisa diunduh di sini: bit.ly/NgariksaTanbih12.
Kunjungi dan subscribe Ngariksa Channel YOUTUBE…
#KlasikAsyik. “Menatap masa depan. Merawat masa silam”.
Salam Ngariksa
Kang Oman
Ещё видео!