#covid19 #lockdown #daruratsipil #socialdictancing #fadlizon #saiddidu
Sewaktu pemerintah india memutuskan untuk melakukan lockdown terhadap 1,3 miliar warganya, sesungguhnya siapapun sudah dapat makin ringan, malah makin banyak dan menyisakan masalah HAM karena perlakukan tdk manusiawi pada rakyat, dipukul pakai pentungan karena kedapatan berkeliaran. Sangat Sadis!
Apa Yang terjadi pada India, sudah diprediksi akan terjadi juga di Indonesia andaikan lockdown diberlakukan beberapa waktu yang lalu.
Perlu diketahui bahwa lockdown yang sering didengung"kan selama ini adalah membatasi gerak manusia hanya di rumah saja. Yang boleh beroperasi hanya apotek dan toko sembako. Yang keluar rumah harus dapat izin. Izin itu diberikan oleh petugas. Semua kebutuhan dasar berupa makanan dan minuman disediakan oleh negara.
Bagaimana melakukan ini di Indonesia yang rakyatnya sulit diatur, pekerja di perkotaan banyak yang digaji harian, wilayahnya sangat luas, tata ruang dan kotanya kurang teratur, dan bahkan, banyaknya orang" tdk punya hati yang mengambil keuntungan dalam kesulitan?
Ancaman dari lockdown total adalah. adanya penjarahan, adanya kerusuhan, adanya pelanggaran terhadap aturan lockdown dan semrawutnya distribusi pemenuhan makanan dan minuman untuk masyarakat.
Pemerintah sudah memperhitungkan karakter masyarakat Indonesia,
situasi sosial dan ekonomi serta politik. Dari situ diputuskanlah untuk melakukan social/physical distancing.
Tetapi sebenarny, pemerintah sudah menyiapkan skenario terburuk, yaitu karantina wilayah. Tetapi tetap ditarik ulur untuk melihat situasi.
Ketika keinginan beberapa daerah untuk karantina wilayah semakin kuat sementara social distancing tetap tidak dilakukan secara maksimal, pemerintah meminta untuk lebih tegas lagi bahkan sampai menerapkan darurat sipil.
Orang-orang yang meneriakkan lockdown sejak awal. Mereka langsung membangun narasi bahwa Jokowi mau menyiksa rakyat.
Jokowi tidak mengatakan penegakan darurat sipil itu yang utama, melainkan sebagai pendamping agar penerapan social distancing itu lebih ketat.
Aktivitas masyarakat yang tidak menimbulkan keramaian masih berjalan seperti biasa di wilayahnya masing-masing.
Anda mau ke pasar, masih ada yang berjualan.
Anda mau ke supermarket, Anda masih bisa.
Tetapi ingat, Anda harus menerapkan social distancing.
Kalau Anda tertib dan disiplin, maka Anda bukan saja menolong diri Anda sendiri, tetapi menolong sesama serta negara.
Ещё видео!