TRIBUN-VIDEO.COM - Sulit membayangkan seorang dokter tak peduli dengan kebersihan rumah. Sebab, kebersihan merupakan bagian dari upaya untuk hidup sehat.
Namun, Dokter Wayan bisa jadi pengecualian. Rumah mewah miliknya di Kampung Pasir Waru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Karawang, terlhat kumuh. Banyak sampah sengaja dibiarkan berserakan.
Bahkan ketika masyarakat berinisiatif membersihkan sampah di rumahnya, dokter Wayan menolak. Alasannya di luar dugaan, yakni agar burung-burung masuk ke rumahnya bisa makan.
Dokter Wayan pun tak mau pohon-pohon di pekarangan rumahnya ditebang. Menurut dia, pohon juga butuh hidup.
Warga sekitar tidak diperbolehkan Dokter Wayan untuk mengambil buah mangga yang matang di pohon miliknya.
"Katanya buat makanan kelelawar. Kalau mangganya diambil, kelelawar makan apa. Kalau orang kan bisa beli (makanan) di pasar," kata seorang tetangga Dokter Wayan.
Perilaku Dokter Wayan yang ganjil bukannya tanpa sebab. Seorang tetangga meyakini hal itu berkaitan dengan kisah asmara sang dokter yang tak berujung bahagia.
Dokter Wayan selama hidupnya dua kali menikah. Pernikahan pertamanya dengan seorang bidan berakhir perceraian.
Beberapa tahun kemudian Dokter Wayan menikah lagi dengan wanita muda. Ia sangat mencintai wanita itu.
Bahkan ia membiayai kuliah istri keduanya. Namun, setelah lulus, wanita itu meninggalkannya.
Dokter Wayan diduga mengalami patah hati. Sebab, Dokter Wayan mulai cuek dengan kebersihan hingga menimbun sampah di rumahnya sejak ditinggal oleh istri keduanya.
Dikutip dari Bustle, konselor kesehatan mental, Brennan C. Mallonee, berkata bentuk patah hati pada tiap orang berbeda. Sebab, patah hati adalah bentuk kesedihan.
Sebagian orang yang mengalami patah hati cenderung mengabaikan kebutuhan personalnya.
"Siapa lagi yang peduli akan kebutuhan pribadi Anda kecuali diri Anda sendiri? Selama masa duka, pemenuhan kebutuhan personal bisa terabaikan padahal sebelumnya Anda orang yang rajin dan menyukai kebersihan," kata Joshua Klapow, seorang psikolog klinis.
Misalnya, perasaan itu membuat Anda jadi enggan menyisir rambut, mandi seadanya, dan malas pergi keluar.
Kemudian, sebagian orang yang patah hati biasanya memilih menyibukkan diri dengan pekerjaan untuk melupakan kesedihannya.
Itu pula yang dilakukan Dokter Wayan. Meski rumahnya kumuh, ia masih menerima pasien dan melayani mereka.
Bahkan Dokter Wayan dalam praktiknya enggan memasang tarif. Bahkan mempersilakan pasiennya membayar seikhlasnya.
Pada video yang diunggah kanal YouTube Bang Brew TV, seorang pasien Dokter Wayan, Warsi, mengatakan dirinya sudah sering berobat ke Dokter Wayan.
Warsi sudah menjadi pasien Dokter Wayan sejak lama ketika dirinya menderita penyakit flek.
"Sering berobat, dulu aku pernah flek paru-paru muntah darah tahun 1997, rumah belum begini (terbengkalai), masih rapih," kata Warsi.
Warsi mengatakan Dokter Wayan cukup terkenal hingga memiliki banyak pasien dari berbagai daerah.
Bahkan, praktik Dokter Wayan selalu penuh karena rata-rata pasien yang berobat merasa cocok.
Terakhir, Warsi membawa keponakannya untuk berobat dengan Dokter Wayan dua bulan yang lalu.
Kondisi tempat praktik Dokter Wayan yang ala kadarnya itu tak membuat Warsi 'berpaling' dari sang dokter.
"Keponakan aku maunya berobat sama Dokter Wayan."
"Bagus Dokter Wayan, yang berobat dari mana-mana," sambungnya.
Warsi menyebut Dokter Wayan merupakan sosok yang baik hati. Dalam segi pembayaran pun, Dokter Wayan terbilang murah.
Bahkan diceritakan Warsi, Dokter Wayan tak keberatan dibayar nanti alias utang dulu.
"Sama dia itu gak kontan pak, dikasih obat nanti kalau punya duit bayar, bisa ngutang," kata Warsi.
"Masya Allah baik banget berarti Pak Wayan ya," ucap Bang Brew.
Kesetiaan Warsi berobat ke Dokter Wayan ternyata menurun ke anak-anaknya.
Warsi mengaku anaknya pernah terkena penyakit kencing darah.
Sekali berobat, anak Warsi langsung sembuh.
Baca juga: Fakta Rumah Dokter Wayan Viral di Media Sosial, Terbengkalai tapi Masih Banyak Pasien Datang Berobat
"Waktu itu disuntik bayar Rp 200 ribu obatnya ampuh, sekarang disuntik besok sembuh," tutur Warsi.
Warsi ingat betul kebaikan Dokter Wayan yang pernah dirasakannya.
Ketika menderita sakit flek, Warsi ingat Dokter Wayan memberikan obat dengan pembayaran cicilan per minggu.
"Bayarnya seminggu sekali waktu itu saya sakit Rp 60 ribu seminggu, bayarnya nyicil," kata Warsi.
"Itu Pak Wayan nagih gak?" tanya Bang Brew.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Pilu di Balik Perilaku Ganjil Dokter Wayan hingga Sengaja Biarkan Sampah Berserak di Rumahnya, [ Ссылка ].
Editor: Willem Jonata
VP: Afifah M
#viraldimediasosial #viral #dokterwayan #beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Ещё видео!