PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Achmad Taufikurrahman, seorang napi teroris yang sudah satu tahun lebih mendekam di Lapas Kelas IIB, Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, rabu siang, akhirnya sadar dan menyatakan mendukung serta setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, dalam sebuah upacara yang digelar di aula Lapas Slawi, rabu siang.
Achmad menyatakan akan membantu pemerintah mencegah dan melindungi NKRI dari aksi aksi terorisme. Selain itu, bapak tiga anak ini menyatakan telah melepaskan baiatnya terhadap pemimpin kelompok teroris JAD atau ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi atau yang menggantikannya. Achmad juga mengaku menyesali perbuatannya selama ini.
Setelah insyaf, pria yang beralamat di Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Bali ini, mengakui amaliah kelompok teroris, yang kerap memilih jalan membunuh orang yang tidak seiman dengan mengatasnamakan agama, adalah hal yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama islam.
Achmad Taufikurrahman juga bersedia menghormati dan mencium bendera merah putih, sebagai tanda dirinya benar-benar mendukung dan setia dengan NKRI. Kesadaran Achmad Taufikurrahman ini, adalah buah dari deradikalisasi yang dilakukan pihak Lapas Slawi dengan sejumlah Kepolisian, TNI, densus 88 dan BNPT.
Achmad Taufikurrahman divonis empat tahun penjara pada 29 januari 2020, karena diduga telah melakukan tindak pidana terorisme, bersama kelompok jamaah ansharut daulah. Achmad Taufikurrahman ditangkap densus 88 di bali,sebagai pengembangan penyelidikan kasus penikaman menkopolhukam wiranto kala itu.
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!