Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Pulau Natuna kini booming setelah ramai diperbincangkan menjadi lokasi observasi ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China.
Dari kepulauan terluar di bagian utara Indonesia yang berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan ini, ada sebuah kampung yang luar biasa bernama Kampung Tua Penagi.
Perkampungan kecil di atas laut ini berada di ujung landasan Bandara Raden Sadjad yang menjadi lokasi observasi WNI. Jaraknya pun hanya sekitar 1 Km.
Tribunnews.com berkesempatan mengunjungi Kampung Tua Penagi di akhir pekan kemarin, Sabtu (15/2/2020).
Sepintas memang tidak ada yang istimewa dari kampung yang juga dikenal sebagai Kampung Terapung tersebut.
Kampung ini bahkan terkesan tua dengan bangunan khas tempo dulu. Istimewanya, ada kelenteng dan masjid yang letaknya bersebelahan.
Meski ratusan penduduk di kampung ini berbeda suku dan keyakinan. Rupanya mereka hidup rukun dan damai hingga saat ini.
Keberadaan Klenteng Pu Tek Chi dan Masjid Al Mukkaromah yang berdampingan sejak zaman penjajahan hingga saat ini jadi bukti nyata toleransi terjalin dengan indahnya.
Hal ini diakui pula oleh Ketua RT 01 Penagi, Yohanes yang mengamini meski beda keyakinan, Kampung Penagi tetap diselimuti kerukunan.
"Toleransi di kampung kami sangat luar biasa dan sudah terpelihara sejak zaman dulu. Disini tidak pernah ada ribut-ribut, kami hidup berdampingan," ucap Yohanes.
Yohanes berbagi cerita bentuk kerukunan warganya. Disaat Imlek, warga Muslim disini membantu warga keturunan Tionghoa untuk memasang ornamen imlek yakni lampion.
Di depan gapura kampung, dipasang papan bertuliskan Gong XI Fa Chai. Sementara saat Idul Fitri papan diganti dengan tulisan Selamat Idul Fitri.
Ketika perayaan Imlek, warga Muslim ikut serta meramaikan acara imlek seperti membuat panggung hiburan, tukar kado hingga makan bersama.
Begitu pula saat Idul Fitri, warga yang Muslin menghantarkan makanan khas Lebaran yakni ketupat untuk warga keturunan Tionghoa.
"Saat imlek yang Muslim ikut bantu pasang lampion. Ikut bikin panggung untuk acara Imlek bersama. kebalikannya, saat Lebaran, yang Tionghoa ikut membantu memasang ornamen khas Lebaran. Kami bersukacita bersama," ungkap Yohanes.
Ещё видео!