Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rafdi Ghufran
TRIBUNJAKARTA.COM, MARUNDA - Kebersihan sungai di Jakarta memang menjadi dambaan sebagian besar masyarakatnya.
Oleh karenanya, Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Badan Air terus berupaya dalam melakukan perawatan di Sungai Kanal Banjir Timur (KBT), Marunda, Jakarta utara.
Sejauh pantauan TribunJakarta.com, penumpukan sampah terjadi di sekat badan air Sungai KBT.
Namun untuk bagian tengah sungai masih terlihat sampah yang minim.
Menurut Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) UPK Badan Air Jakarta Utara, Lambas Sigalingging mengatakan penyebab sampah tersebut ada karena beberapa faktor.
Salah satunya adalah perilaku masyarakat yang masih kurang disiplin dalam membuang sampah.
Dirinya mengatakan di sepanjang Sungai KBT banyak ditemui kebun palawija.
Dirinya juga sempat mendapati beberapa pengelola kebun yang membuang sampah ke sungai.
Hal tersebut diungkapkan dirinya saat ditemui TribunJakarta.com Rabu (28/3/2014) siang di Pintu Air Marunda.
“Ya sebisanya juga kita mengimbau, contoh misalnya di sekitar kali ini kan, di sedimen-sedimen yang menumpuk itu kan banyak yang menanami palawija masyarakat. Nah selama ini kita lihat mereka ini membuang sampah-sampahnya tuh kan langsung ke kali,” ujar Lambas kepada TribunJakarta.com.
Untuk menangani hal tersebut pihaknya menyediakan karung sampah yang dibagikan kepada pengelola kebun palawija, dengan maksud agar sampah tidak kembali dibuang kesungai.
Meski begitu Lambas mengaku cara tersebut tidak berhasil, masyarakat masih kerap membuang sampah kesungai.
“Kita coba berdekatan kepada mereka, kita bagi karung dengan harapan sampahnya itu dimasukin ke karung, kita ambil. Tapi faktanya juga ga jalan, jadi kembali ke perilaku masyarakatnya,” ujar Lambas menambahkan.
Dirinya juga mengatakan penyebab tercemarnya sungai lainnya adalah sampah kiriman dari sungai-sungai lainnya.
Meski begitu dirinya mengimbau kepada masyarakat agar disiplin dalam membuang sampah.
Pasalnya kebersihan sungai yang ada di Jakarta bukan hanya tanggung jawab UPK Badan Air, melainkan tanggung jawab masyarakat bersama.(*)
