TRIBUN-VIDEO.COM - Tragedi terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya selesai dan dimenangkan oleh tim tamu.
Polisi menggunakan gas air mata untuk mengendalikan situasi kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Minggu (4/10/2022) dini hari.
Penggunaan gas air mata ini dikabarkan melanggar aturan FIFA terkait pengamanan dan keamanan stadion.
Atas hal tersebut kepolisian membeberkan alasan penggunaannya.
Tembakan gas air mata yang dilontarkan untuk mengurai massa kini harus dibayar mahal dengan banyaknya massa yang jatuh pingsan.
Penggunaan gas air mata tak diperbolehkan dalam aturan FIFA di pasal 19 B soal pengaman di pinggir lapangan.
"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," tulis aturan FIFA.
Jika mengacu pasal 19 b tersebut, pihak keamanan laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan melanggar aturan FIFA.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta mengatakan, langkah ini diambil sebagai upaya untuk menghalau serangan oknum suporter yang merangsek turun ke lapangan.
"Pengamanan dan pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan atau mengejar para pemain” sambungnya.
Nico mengatakan, para suporter turun ke lapangan dan mengejar para pemain untuk menanyakan sebab kekalahan.
“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kenapa saccmpai kalah atau melampiaskan,"katanya.
Ia menambahkan, penggunaan gas air mata dilakukan lantaran massa sudah anarkis, menyerang petugas dan merusak mobil.
Imbasnya, para suporter yang berada di stadion keluar dengan cara tak teratur dan pergi ke satu titik pintu keluar.
"Akhirnya setelah terkena gas air mata, mereka pergi ke satu titik di pintu keluar pintu 10 dan 12."
Hingga terjadi penumpukan dan berujung banyaknya pihak yang mengalami sesak napas.
Tim medis sudah berupaya memberikan pertolongan dan evakuasi ke beberapa rumah sakit.
Dikabarkan hingga kini sudah ada 129 orang yang meninggal dunia serta 180 orang dirawat di rumah sakit.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ada Tembakan Gas Air Mata di Kerusuhan Arema FC vs Persebaya, Polisi Buka Alasannya, [ Ссылка ].
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
HOST: RATU SEJATI
VP: Dedhi Ajib Ramnadhani
Ещё видео!