Pasukan perdamaian PBB TNI indonesia mendapat pengakuan dan dipercayakan untuk misi berbahaya dari PBB.
Indonesia memang menjadi salah satu negara yang mengirim pasukan perdamaian PBB yakni Kontingen Garuda.
Kontingen Garuda dari Indonesia dikirim ke berbagai negara di dunia yang rawan konflik di bawah bendera PBB.
Karena sesuai amanat UUD 1945 yakni menjaga perdamaian dunia, Kontingen Garuda hanya akan melakukan operasi di negara lain dengan mandat PBB karena Indonesia tidak mengenal istilah negara Agressor.
TNI dan Polri yang ditugaskan menjadi Kontingen Garuda sampai membangun Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) sebagai sarana pelatihan sebelum Kontingen Garuda diterjunkan ke medan tugas.
Sejak 1957, Kontigen Garuda sudah aktif dikirim ke berbagai negara untuk melaksanakan misi perdamaian PBB.
Dikutip dari un.org, Kontingen Garuda ternyata sudah berkali-kali melaksanakan misi PBB.
Pada Januari 1957, Kontingen Garuda I dikirim ke Lebanon melalui Mesir
Pasukan berkekuatan 559 personel itu ditugasi untuk menengahi konflik Mesir-Israel.
Kemudian Kontingen Garuda II dan III pada 1960 dikirim ke Kongo untuk meredakan situasi berdarah di sana dimana negara Afrika itu sedang dilanda perang saudara hebat antara Pemerintah melawan pemberontak.
Untuk wilayah Asia Tenggara Kontingen Garuda IV beraksi di Perang Vietnam kala negara itu dilanda konflik antara Utara dan Selatan.
Kontingen Garuda IV dan VII diberi misi spesifik dengan nama International Commission of Cantre and Supervision (ICCS) dimana Indonesia menjadi pasukan PBB pertama yang menginjak tanah Vietnam dengan tugas mengawasi evakuasi pasukan serta alat-alat perang, menjaga status quo dan menginisiasi pertukaran tawanan perang.
Masih banyak lagi ratusan misi PBB yang diberikan kepada Kontingen Garuda dari perang Bosnia, Perang Yom Kippur hingga masih banyak lainnya.
Melihat track record cemerlang Kontingen Garuda, PBB kembali mempercayakan pasukan Indonesia melaksanakan misi paling berbahaya.
hal ini diketahui saat Delegasi Misi Diplomatik RI yang dipimpin oleh Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI di Dakar, HE. Dindin Wahyudin didampingi oleh Athan RI di Abuja, Kolonel Arh Bangun Manahan Tanjung melaksanakan kunjungan kerja sekaligus tatap muka dengan para personel TNI yang bertugas menjadi Peacekeepers dengan status sebagai Military Staff Officer (MSO) pada misi PBB di Republik Mali.
Kolonel Bangun kemudian menjelaskan bila Kontingen Garuda yang tergabung dalam UN MINUSMA yang berkedudukan di Bamako, Mali, saat ini sedang menjalankan misi paling berbahaya dari PBB.
Berbahaya karena di sana ada pasukan liar dimana pada 2 Oktober 2021 lalu 1 orang Peacekeepeers dari Mesir gugur dan tiga lainnya luka-luka.
"Misi perdamaian PBB yang paling berbahaya dan beresiko tinggi (the most high risk and dangerous UN Mission)". Sebagai contoh pada tanggal 2 Oktober 2021 lalu, 1 orang Peacekeepeers yang berasal dari Mesir gugur dan 3 orang lainnya luka parah pada saat mengikuti konvoi logistik di sektor Utara wilayah operasi Mali," ujar Kolonel Bangun.
Kini Kontingen Garuda sedang berkonsentrasi penuh melaksanakan misi paling berbahaya dari PBB untuk mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.
Ещё видео!