Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUN-VIDEO.COM, SOLO - Polresta Solo meningkatkan pengamanan di markasnya di Manahan, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Selain mengantisipasi terjadinya teror bom seperti di Surabaya, pengamanan dilakukan agar kejadian 2016 silam tak terulang.
Yakni aksi bom bunuh diri yang dilancarkan terduga teroris sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri 2016.
Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Yuliantara, menyampaikan, pengamanan ditingkatkan untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan seperti aksi terorisme.
"Pengamanan satuan di tingkat wilayah atau Polsek juga turut ditingkatkan," jelasnya Senin (14/5/2018) siang.
Ia menyebutkan, warga yang hendak melakukan pengurusan surat di Mapolresta Solo akan diperiksa menyeluruh.
Termasuk barang bawaan diperiksa dan jaket diwajibkan untuk dilepas.
"Instruksi dari atasan memang untuk meningkatkan keamanan, akan tetapi, tetap mengedepankan sisi humanisme," ungkapnya.
Dia berharap, masyarakat paham akan situasi dan kondisi yang saat ini terjadi.
Untuk itu, katanya, warga agar tidak keberatan jika diperiksa oleh petugas.
Hal terlihat melalui pantauan TribunSolo.com di pintu masuk markas yang terdapat di Jl Adi Sucipto, utara SMA Negeri 4 Solo itu.
Tampak 3 petugas lengkap bersenjata laras panjang, rompi anti peluru, dan helm berjaga dan memeriksa setiap warga yang hendak masuk dari balik gerbang yang ditutup sebagian.
Warga yang membawa kendaraan baik mobil dan motor juga diwajibkan memarkir di luar Mapolresta Solo.
Upaya tersebut juga sejalan dengan status siaga 1 pengamanan yang diterapkan oleh Polda Jateng.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Trianto, mengungkapkan, status siaga 1 pengamanan telah diumumkan berapa hari lalu.
"Polda Jateng melaksanakan siaga 1, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan agar kejadian di Surabaya tidak terjadi di Jateng," kata Agus.
Pihaknya berharap agar warga tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap isu maupun berita yang belum pasti kebenarannya.
Simak videonya di atas! (*)
Ещё видео!