Bali menjadi daerah dengan hotel dan akomodasi terbanyak di Indonesia hampir 4.000 hotel (data BPS 2023). The Nusa Dua, icon kompleks perhotelan elite, punya 22 hotel.
Kawasan the Nusa Dua memiliki total sekitar 5.485 kamar yang tersebar di 22 hotel bintang 5 dan villa mewah serta memiliki fasilitas ruang pertemuan yang dapat menampung 21.000 orang.
Sejak berdiri, ITDC menyadari pasti ada sejumlah ekspoitasi yang sengaja maupun tidak terhadap alam. Seperti dikatakan oleh GM The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika bahwa secara sadar atau tidak sadar, kita telah mengeksploitasi lingkungan, baik yang dilakukan secara sadar dengan menata lingkungan, maupun secara tidak sadar misalnya membuang sampah, membuat pembangunan-pembangunan yang mungkin bisa merusak alam.
"Kita berusaha mengembalikan energi alam ke aura positif, agar apa yang kita lakukan di masa mendatang, juga harmonis dengan lingkungan lewat Upakara Pecaruan Nawa Gempang dan Mapekelem," ujarnya usai Upakara di Peninsula Nusa Dua Jumat 3 Januari 2025.
Upacara ini belum pernah digelar di The Nusa Dua. Upacara Pecaruan Nawa Gempang dan Mapakelem ini adalah baru pertama kali digelar. “Kami sebagai penanggung jawab di the nusa dua bersama tenant-tenant di kawasan dan desa adat yang ada di sekitar kawasan, menggelar upacara ini,” jelas Agus Dwiatmika.
“Dengan adanya energi-energi yang mungkin sudah banyak negatif, kita berusaha membuat keseimbangan. Atau mengharmoniskan dengan alam semesta terutama di lingkungan the Nusa Dua,” sebutnya.
Rangkaian acara yang jadi wujud implementasi Tri Hita Karana dan dipimpin Ida Pedanda Gede Giri Dwija Guna dan Ida Pedanda Budha dimulai dengan ngaturang pekeling hingga puncak karya.
English:
The Pecaruan Nawa Gempang and Mapekelem Ceremonies aim to balance nature in Bali, which has nearly 4,000 hotels (BPS data 2023).
The Nusa Dua area boasts 22 5-star hotels and luxury villas, with a total of 5,485 rooms and meeting room capacity for 21,000 people. Since its establishment, ITDC has realized that there must be several deliberate or unintentional exploitations of nature.
As stated by the GM of The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, consciously or unconsciously, we have exploited the environment, both consciously by organizing the environment and unconsciously, for example, by throwing away garbage and making developments that could damage nature.
"We are attempting to restore natural energy to a good atmosphere so that what we do in the future is also harmonious with the environment through the Upakara Pecaruan Nawa Gempang and Mapekelem," he stated following the Upakara on Peninsula Nusa Dua on Friday, January 3, 2025.
This ceremony has never been held at the Nusa Dua. The Pecaruan Nawa Gempang and Mapakelem ceremonies are the first to occur. "We, as the person in charge at The Nusa Dua, together with the tenants in the area and traditional villages around the area, are holding this ceremony," Agus Dwiatmika, the administrator, said.
"With the presence of energies that may have been negative, we are trying to create balance. Or harmonize with the universe, especially in the Nusa Dua environment," he said. The series of events that manifest the implementation of Tri Hita Karana, led by Ida Pedanda Gede Giri Dwija Guna and Ida Pedanda Budha, began with ngaturang pekeling to the peak of the work.
#SeimbangkanAlam #UpayaHarmoni #EksploitasiLingkungan #RestorasiEnergiAlam #PelestarianBudaya #UpakaraBali #HotelEliteBali #TheNusaDuaBali #KolaborasiAdat #HarmoniAlam #KonservasiLingkungan #TriHitaKaranaBali #WisataBaliBerkelanjutan #AdatDanModernitas #KearifanLokalBali #PecaruanNawaGempang #MapekelemCeremony #BalanceNature #BaliTradition #NusaDua #LuxuryHotelsBali #EnvironmentHarmony #SustainableTourism #TriHitaKarana #BaliCulture #NatureRestoration #ITDC #SpiritualCeremony #EnvironmentalAwareness #CulturalPreservation
Ещё видео!