Jembatan kereta api (KA) Saka Limabelas (Sakalibel) di perbatasan Kabupaten Banyumas-Brebes Jawa Tengah, bangunan peninggalan zaman kolonial pemerintah kolonial Belanda pada 1912 yang lalu, akan dijadikan sebagai salah satu heritage , untuk objek wisata sejarah yang dikelola PT Kereta Api (KA).
Jembatan sakalibel, sesuai dengan namanya mempunyai kaki sebanyak 15 buah. Jembatan yang membelah Sungai Keruh, mempunyai ketinggian sekitar 20 meter dari permukaan sungai. Rangka jembatan tersebut dibuat dari baja tebal yang cukup kokoh. Tepat berada di bawah jembatan, terdapat jembatan untuk penyeberangan manusia.
"Jembatan Sakalibel tidak akan dihancurkan, tetapi akan tetap dirawat, menjadi salah satu heritage yang dikelola PT KA. Bahkan bila memungkinkan, akan dijadikan salah satu objek wisata sejarah," kata Kepala Divisi Teknik Satker Rel Ganda Cikro (Cirebon-Kroya), Muhammad Yani.
Jembatan Sakalibels, Monumen Yang Legendaris
Noeg Kusuma Kabar Desa
Jembatan Sakalimolas, Sakalimalas, atau Sakalibel (dari bahasa Jawa: saka, tiang; limalas, lima belas) adalah sebutan untuk jembatan kereta api bertiang lima belas, yang melintang di atas Sungai Keruh, yang merupakan perbatasan antara Desa Dukuhturi dan Desa Adisana, Kec. Bumiayu, Brebes. Jembatan terpanjang di Daerah Operasi V Purwokerto ini memiliki nomor bangunan hikmat 1153 dan terletak sekitar satu kilometer di timur Stasiun Bumiayu. Dengan panjang sekitar 298 m dan dilatarbelakangi oleh pemandangan pegunungan yang cantik, Sakalimolas populer sebagai tempat berburu foto, terutama para pecinta kereta api (railfans).
Data Teknis
BH 1153
Nama Sungai Keruh
Panjang 298 m
Tahun pemasangan 1917
Diperkuat tahun 1968, 1972, 1997
Konstruksi Besi baja dengan rasuk rangka lalu lintas atas
Letak km 313+434 antara Stasiun. Bumiayu – Stasiun Kretek, Jawa Tengah
Tidak bisa dipungkiri, pemandangan yang disuguhkan dari atas jembatan yang sudah tidak digunakan ini memang indah, itulah yang melatarbelakangi para pecinta kereta api (railfans) untuk menyempatkan diri berkunjung ke Sakalibel. Minat berburu foto semakin bertambah manakala pembangunan jalan lingkar luar kota Bumiayu yang melintas di kolong Jembatan Sakalibel rampung. Semakin menambah daya artistik menurut mereka.
Jembatan yang sempat diperkuat tiga kali (tahun 1968, 1972, dan 1997) ini menggunakan konstruksi besi baja dengan rusuk rangka lalu lintas atas, maka tidak heran jika fisik jembatan ini masih terlihat sangat kokoh walaupun usianya sudah menginjak satu abad. Sayangnya, sehubungan dengan pembangunan jalur ganda kereta api yang menghubungkan Purwokerto dan Prupuk seolah menandakan bahwa masa pensiun jembatan 15 tiang ini akan segera tiba.
Benar saja, sebuah jembatan baru dengan konstruksi beton yang lebih kokoh dibangun pada April 2010 silam, tepat di samping Jembatan Sakalibel yang namanya pun terinspirasi dari pendahulunya, yaitu Jembatan Sakanenem. Kenapa diberi nama Sakanenem? Senada dengan nama pendahulunya, jembatan ini ditopang oleh enam pancang beton, bukan lagi oleh 15 tiang besi baja.
Jika diperhatikan, ada kemiripan antara Jembatan Sakalibel dengan Jembatan Cisomang, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang dibangun pada tahun 1894 dan selesai pada tahun 1922, dimana keduanya sama-sama memiliki suksesor yang berdiri tepat di sampingnya. Unik ya!
TERIMAKASIH PAK HADI REPORTASE DAN VIDEONYA. IJIN SHARE
YANG PALING BERHARGA PADA SESEORANG ADALAH WAKTU, TERIMAKASIH SUDAH MELUANGKAN WAKTU UNTUK MENONTON VIDEO INI
Ещё видео!