DI masa kejayaannya di era 1980-1990, Blok M, Jakarta Selatan, Indonesia merupakan tempat nongkrong anak baru gede (ABG) metropolitan. Dahulu, mereka menghabiskan waktu di mal seperti Pasaraya, kawasan Melawai, Blok M Mal hingga kawasan Mayestik sejak sore sampai malam hari. Blok M kala itu menggambarkan potret sosial remaja Ibu Kota pada era 1980-1990.
Nama Blok M diambil dari kawasan blok di sekitar Kebayoran. Ada Blok A dan Blok S. Kawasan itu sejak zaman Belanda merupakan kompleks perumahan elit. Hingga kini satu hal tidak berubah, Kawasan Blok tetap dikenal elite. Lokasinya sangat strategis, terlebih dengan beroperasi MRT di kawasan itu semakin menambah kenyamanan.
Di masa kolonial, tak cukup hanya di kawasan Balai Kota, Belanda saat masih berkuasa di Indonesia mulai memperluas area pembangunan di Batavia ke arah selatan. Sementara ke arah utara, seperti Kemayoran sudah dibangun sebagai kawasan satelit.
Dari berbagai literatur disebutkan, sekitar tahun 1940 kawasan selatan mulai dirancang untuk menjadi kota satelit. Pasca kemerdekaan, rencana Belanda dilanjutkan pemerintahan Soekarno. Untuk menghidupkan jalan penghubung ini, Soekarno memindahkan sentra ekonomi dan terus tumbuh hingga sekarang. Sebagai kota satelit, kawasan ini kemudian dibagi menjadi beberapa blok. Mulai dari Blok A hingga Blok S. Yang paling terkenal hingga saat ini adalah Blok M karena kawasan ini menjadi pusat bisnis, perbelanjaan serta Terminal Dalam Kota Jakarta.
Pelaksana pembangunan kawasan selatan ini adalah perusahaan Belanda bernama Centrale Stichting Wederopbouw (CSW). Gedung Kantor CSW terletak persis di depan Gedung Kejaksaan Agung. Sampai sekarang, perempatan di mana gedung perusahaan Belanda itu dulu ada, masyarakat Jakarta masih menyebutnya CSW.
Pembangunan Blok M dan Kebayoran Baru merupakan awal Jakarta menyediakan fasilitas perkotaan yang terencana dan terpadu. Pada akhir tahun 1950, sekitar dua pertiga wilayah Kebayoran Baru sudah dibuka. Sebanyak 3.000 unit rumah sudah terbangun. Sementara 1.300 meter persegi jalan sudah siap dan 30.000 saluran air sudah terpasang.
Pemekaran wilayah Kebayoran telah menghasilkan pusat pertumbuhan di selatan kota.
Pada 1960-an jalan-jalan di Kebayoran Baru sangat lancar. Selain tak dijumpai kemacetan, rumah dan vila-vila megah merupakan pemandangan yang indah.
Di sisi lain, Kebayoran Baru merupakan tinggal orang kaya atau kaum elit sejak zaman kolonial. Saat ini, Kebayoran Baru sudah berevolusi, tak hanya menjadi tempat tinggal idaman, tetapi juga menjadi lokasi bisnis.
#Blok M Mall
#Melawai Plaza
#Pemprov DKI Jakarta.
Ещё видео!