SRAGEN, KOMPAS.TV-Pencopotan baliho Anies Baswedan dan AHY yang dilakukan oleh kader Partai Demokrat ini tidak lepas dari manuver politik yang memasangkan Anies dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar yang dianggap tanpa berkomunikasi dengan Partai Demokrat.
Di wilayah Sragen, Jawa Tengah ada 4 baliho Anies dan AHY yang dicopot diantaranya di Munggur, Pintu Tol Pungkruk, Tanon dan Gemolong.
Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi mengatakan kekecewaan Partai Demokrat beralasan karena sebelumnya tanggal 25 Agustus 2023, Anies sempat berkirim surat pada AHY yang berisi ajakan sebagai calon pendamping Anies di Pilpres 2024.
Namun ternyata pada 30 Agustus 2023, Cak Imin yang dijadikan sebagai pendamping Anies. Budiono meminta terkait pergantian cawapres Anies seharusnya melibatkan koalisi partai.
"Kemarin Mas Anies kirim surat, kepada mas AHY bahwa surat tersebut berisi ajakan sebagai calon pendamping. Tangal 30 kemarin ada kejadian luar biasa, Partai Nasdem mengajak PKB keluar dari koalisi Gerindra, dengan tawaran Cak Imin jadi cawapres," ungkap Budiono Rrahmadi, Ketua DPC Partai Demokrat Sragen.
Partai Demokrat merasa kecewa manuver politik Anies-Cak Imin. Pasalnya duet tersebut tidak melibatkan koalisi partai yang telah dibangun selama ini.
#partaidemokrat #aniescakimin #aniesahy
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!