KOMPAS.TV - Puluhan orangtua yang tak terima anaknya gagal masuk ke sekolah negeri favorit mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Bali.
Namun, para orangtua siswa tak dapat meluapkan kekecewaannya, sebab tak ada pejabat yang bisa menemui mereka.
Para orangtua siswa kemudian menuju kantor DPRD Bali, mereka meminta bantuan komisi empat untuk menghapus sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru.
Para orangtua mengaku tidak sanggup membiayai anak-anak mereka untuk bersekolah di SMA Swasta.
Komisi empat DPRD Provinsi Bali pun berjanji untuk membahas sistem zonasi dengan dinas pendidikan.
Sementara itu, di Rembang, Jawa Tengah, sejumlah sekolah swasta terancam kekurangan murid akibat minimnya calon siswa yang mendaftar.
Salah satu sekolah swasta yang terancam kekurangan murid adalah SMK Muhamadiyah Rembang.
Dari kuota 430 yang tersedia, saat ini pihak sekolah baru menerima 250 pendaftar.
Menyikapi hal ini, pihak sekolah akan mendatangi sejumlah sekolah menengah pertama untuk mencari calon siswa.
Minimnya calon siswa yang mendaftar ke sekolah swasta, diduga karena penerapan sistem zonasi di penerimaan siswa baru sekolah negeri, dan situasi ekonomi yang memburuk di tengah pandemi corona.
Hal ini, membuat para orangtua memilih memasukan anaknya ke sekolah negeri.
Ещё видео!