Bergabung dengan channel ini untuk mendapatkan akses ke berbagai keuntungan:
[ Ссылка ]
Ziarah makam Wali Palembang | Susuri Sungai Musi
Part 1 - Ziarah Di Kota Lampung : [ Ссылка ]
part 2 - Ziarah Di Kota Palembang : [ Ссылка ]
Assalamualaikaum wr.wb
Para pemirsa yang di rahmati oleh Alloh, setelah sebelumya team kampung aswaja dan PP Azzuhri Wazzahro berziarah ke makam para wali dan ulama yang ada di Prov. Lampung, di video yang ke 2 ini kita akan melanjutkan perjalanan menuju makam para wali yang ada di Kota Palembang Sumatra Selatan. Nah buat teman-teman yang belum menyimak video pertama yaitu makam para wali di lampung, bisa klik tautan link di diatas atau di deskripsi.
Sobat kampung aswaja yang dirahmati Allah, Setelah sejenak istirahat, kemudian sholat dan mandi di masjid ini, rombongan ziarah kampung aswaja kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke makam wali yang ada di tepi pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan, yaitu kyai marogan.
Makam kyai marogan berada di Jl. Kimarogan, Kertapati, Kec. Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kompleks Makam Kiai Marogan merupakan area yang terawat dengan baik. Makam beliau berada di dalam sebuah bangunan yang sederhana namun khidmat. Di sekeliling makam, terdapat area peziarah yang bersih tapi tidak terlalu besar.
Setelah selesai membaca doa dan tahlil, bertolak dari Masjid Ki Marogan ini, selanjutnya team kampung Aswaja berpetualang menyusuri sungai musi menuju destinasi wisata yang populer yaitu Pulau kemaro .
Dari dermaga yang berada di dekat masjid, kita akan menaiki perahu yang telah disiapkan. Perahu yang digunakan bervariasi, mulai dari perahu ketek tradisional hingga perahu motor yang lebih modern.
"Setelah beberapa saat menyusuri Sungai Musi, akhirnya kita tiba di destinasi tujuan kita, Yaitu Pulau kemaro.
"Di Pulau Kemaro, berdiri sebuah Klenteng yang megah, yang sering disebut Klenteng Toa Pekong atau Klenteng Kwan Im. Klenteng ini merupakan tempat ibadah bagi umat Buddha dan Tao. Arsitektur klenteng ini sangat khas dengan ornamen-ornamen berwarna merah dan emas yang mencolok, serta ukiran-ukiran naga dan motif Tiongkok lainnya.
"Salah satu ikon Pulau Kemaro yang paling mencolok adalah Menara Air atau Pagoda yang menjulang tinggi. Menara ini dibangun sebagai simbol cinta abadi antara Putri Siti Fatimah dan Pangeran Tan Bun Ann. Bentuk menara yang unik dan warnanya yang cerah menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung untuk berfoto."
Setelah puas berkeliling di pulau kemaro, perjalanan berikutnya dilanjutkan menuju Kawah Tekurep yang berada di Jl. Belabak No.50, Kecamatan Ilir timur 2, Kota Palembang, Sumatera Selatan
Kawah Tekurep memiliki arsitektur yang unik, perpaduan antara gaya Melayu, India, dan China. Makam-makam di sini dibangun dengan bahan-bahan berkualitas tinggi seperti kapur, pasir, putih telur, dan batu. Salah satu tokoh penting yang dimakamkan di sini adalah Sultan Mahmud Badaruddin I, seorang sultan yang sangat berpengaruh dalam sejarah Palembang.
Lanjut ke perjalanan berikut yaaitu mengunjungi makam habaib yang berada di area pemakaman Aulia Gubah Duku, Yang beralamat di Jl. Dr. Isa, desa Duku, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Untuk mencapai lokasi ini rombongan harus ganti dengan mikro bus / sutle kecil agar bisa masuk di gang gang terdekat.
Di dalam kompleks ini, terdapat beberapa cungkup atau bangunan makam. Cungkup utama merupakan makam Al Habib Ahmad bin Syech, sosok sentral yang menjadi nama kompleks pemakaman ini.
Syekh Ahmad bin Syekh bin Syihab adalah seorang ulama besar yang sangat dihormati di Palembang. Beliau memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan agama Islam dan membangun masyarakat yang beradab. Beliau juga dikenal sebagai seorang waliyullah atau wali Allah.
Setelah dirasa cukup, perjalan berikutnya masih dilanjutkan menggunakan satel bus menuju ke pemakaman aulia dan wali yang berada di Jl. KH. Azhari, desa Ulu, Kec. Seberang Ulu II, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Di area ini sumare 3 makam ulama asal yaman yaitu Syekh Abdurrahman Al Munawir, Syekh Ahmad Bin Hasan Al Habsyi dan, Syekh Ahmad Bin Hamid Al Kaff ketiganya beserta keluarganya ditempatkan di cungkup yang berbeda beda.
"Nah Demikianlah perjalanan kita menyusuri keindahan lampung dan Palembang. Dari Perjalanan Spiritual, kemegahan Jembatan Ampera, ketenangan Pulau Kemaro, kenyamanan LRT, hingga keagungan Al-Quran Raksasa, kita telah menyaksikan kekayaan budaya dan sejarah kota ini. Semoga perjalanan ini tidak hanya memberikan kenangan indah, tetapi juga menginspirasi kita untuk lebih menghargai keberagaman budaya dan keindahan alam Indonesia. Dan semoga kita semua mendapat barokahnya di dunia dan di ahirat.
wallohualam bisowab.
Wassalamualaikum wr.wb
#Shorts #Pengajian #KampungAswaja #Shalawatan #Robana #Hadroh #Kajian #YoutubeShort #Ziarah #MakamWali
Ещё видео!