Pada pagi hari yang lumayan cerah ini saya akan mengembara ke Pusat kota Semarang dengan naik BRT Trans Semarang koridor 2 dari halte Sukun di daerah Semarang Atas bagian selatan.
Trans Semarang (sering disebut BRT atau BRT Trans Semarang sebagai istilah populer) adalah sistem transportasi angkutan massal berbasis jalan di Jawa Tengah yang beroperasi di Kota dan (sebagian) Kabupaten Semarang.
Layanan ini dioperasikan guna mengurai kemacetan di Kota Semarang serta untuk mengakomodir para penglaju menuju pusat kota dan destinasi wisata yang ada di Kota Semarang.
Dalam pelaksanaannya, Trans Semarang dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Trans Semarang (biasanya hanya disebut BLU Trans Semarang) dibawah Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Semarang,
Angkutan ini banyak digunakan oleh warga kota Semarang dan sekitarnya dalam bepergian dikarenakan tarif yang relatif terjangkau, ketepatan waktu, serta armadanya yang telah berpendingin udara.
Trans Semarang beroperasi (rata-rata) dari jam 05.30 - 17.40 WIB (dihitung dari keberangkatan pertama dan keberangkatan terakhir dari masing masing pool / terminus), kecuali Koridor Bandara yang beroperasi dari jam 17.30 - 00.00 WIB.
Saat ini Trans Semarang memiliki delapan koridor utama, satu koridor khusus, dan empat koridor pengumpan.
Terdiri dari koridor 1 jurusan Terminal Mangkang – Terminal Penggaron,
koridor 2 jurusan Terboyo – Terminal Sisemut Ungaran,
koridor 3A dan 3B jurusan Pelabuhan Tanjung Emas – Elizabeth,
koridor 4 jurusan Terminal Cangkiran – Stasiun Tawang via Ngaliyan,
koridor 5 jurusan Meteseh – Bandara – Marina,
koridor 6 jurusan Undip Tembalang – Unnes Sekaran,
koridor 7 jurusan Terboyo – Pemuda Balaikota Semarang via Genuk, dan
koridor 8 jurusan Terminal Cangkiran – Simpang Lima via Gunungpati.
Selain itu, terdapat Koridor Bandara yang melayani rute Bandara - Simpang Lima dan koridor pengumpan.
Sistem transportasi masal ini mengadopsi yang ada di Jakarta dan sukses sekali yaitu BRT Trans Jakarta.
Sayangnya masih semi konventional, yaitu masih ada petugas di dalam Bus yang tugasnya memberikan informasi halte yang akan berhenti serta menarik pembayaran dari para penumpang dengan cara cash dan kartu.
Saya belum mencoba koridor yang lain, namun kordor yang saya gunakan ini ada rute yang tidak efektif karena berputar dua kali, yang mestinya bisa dilayani dengan cara penumpangnya yang berpindah moda transportasi, bukan busnya.
Semoga tayangan video ini bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan.
Jangan lupa untuk berlangganan channel WIBIKEMBARA secara GRATIS dengan cara klik:
LIKE, COMMENT, dan SUBSCRIBE di www.youtube.com/wibikembara, dan nyalakan lonceng pemberitahuannya agar tidak ketinggalan update video-video terbaru lainnya.
Wibikembara akan berusaha menampilkan video yang bekualitas, informatif dan bermanfaat bagi pengetahuan kita semua.
Video diambil dengan menggunakan kamera iPhone 6s dan Gimbal Dji Osmo
Terima kasih
#Wibikembara @wibikembara
Instagram: @agung_wibi
#wibikembara #kamerahape #iPhone6s #gimbaldjiosmo #angkutankota #transsemarang #brttranssemarang #koridor #buskota
Ещё видео!