KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 tak bisa dipungkiri bisa jadi panggung politik kepala daerah untuk proyeksi elektabilitasnya.
Karena sorotan masyarakat terhadap kinerja kepala daerah yang jadi ujung tombak penanganan Covid-19 begitu luas.
Gubernur jawa tengah, Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, 3 besar kepala daerah yang diukur elektabilitasnya sebagai calon presiden oleh lembaga survei indikator politik di tengah pandemi Covid-19.
Diantara Ganjar yang mendapat 16,2 persen, Anies Baswedan yang 15 persen, dan Ridwan Kamil yang 8,6 persen, ada pasangan capres dan cawapres 2019, Prabowo Subianto dengan 13,5 persen dan Sandiaga Uno 9,2 persen.
Seterusnya ada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua DPR Puan Maharani.
Meski jadi nomor satu, Ganjar tak peduli.
"Alah wong lagi mikir Covid kok mikir koyok ngono (orang lagi mikir Covid kok mikir seperti itu)," katanya.
Dengan santai Ganjar menilai urusan saat ini adalah menangani Covid-19 bukan capres.
Sementara Ridwan Kamil mengapresiasi hasil survei.
Namun kata Kang Emil, survei tak bisa jadi patokan karena pemilihan presiden 2024 masih jauh.
"Kita kerja itu kan tidak untuk cari pujian, kita kerja memang harus seperti ini kan. Bagi saya itu hanya cerminan saja. Kalau ngomongin demokrasi mah, belum waktunya," kata Ridwan Kamil.
Hasil survei memang tak bisa jadi patokan.
Tapi bisa jadi ukuran secara berkala bagaimana kinerja dan kesan positif masyarakat atas kinerja kepala daerah yang potensial maju dalam pilpres 2024.
Apalagi kepala daerah punya peran sentral dengan penanganan pandemi Covid-19.
Komunikasi dan bisa menekan penyebaran kasus jadi salah satu indikatornya.
Ещё видео!