TRIBUN-VIDEO.COM - Gelombang Covid-19 varian Omicron di Indonesia diprediksi akan mencapai puncaknya pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu (16/1), Luhut membahas soal kondisi pandemi di Tanah Air.
Menurutnya, puncak gelombang Omicron diprediksi akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
Dikatakan Luhut, hal ini berkaca pada penularan Omicron yang terjadi di sejumlah wilayah di negara lain seperti Inggris dan Afrika Selatan.
Kedua negara tersebut saat ini telah melewati puncak kasus Omicron.
Namun berbeda dengan sejumlah negara di Asia seperti India, Thailand dan Filipina yang masih terjadi peningkatan kasus cukup tinggi.
Meski memiliki gejala yang lebih ringan dan risiko perawatan rumah sakit yang lebih rendah, tapi jumlah kasus yang terjadi lebih tinggi dibandingkan varian Delta.
Hal itu pula lah, yang terjadi di Inggris, di mana tingkat perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian lebih banyak dibandingkan varian Delta.
Melihat kondisi tersebut, bukan tidak mungkin hal yang sama juga terjadi di Indonesia mengingat ada peningkatan kasus akhir-akhir ini.
Untuk itu, Luhut menghimbau agar masyarakat waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan agar instansi tidak menerapkan sistem kerja dari kantor (WFO) 100 persen.
Ia pun menyebut pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus yang terjadi lebih landai dibandingkan negara lain.
Luhut berujar bahwa saat ini kasus transmisi lokal lebih tinggi dibanding pelaku perjalanan ke luar negeri.
Kasus tersebut didominasi Pulau Jawa dan Bali, terutama DKI Jakarta dan sekitarnya.
Meski terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan, hingga saat ini belum tercatat adanya kasus kematian akibat varian Omicron.
Ещё видео!