Di negara di mana hampir apapun tidak mungkin dilakukan, tim wanita Afghanistan berlatih kriket di ruang bawah tanah sempit di Kabul.
Sebelumnya, di bawah kekuasaan Taliban, kaum perempuan ditindas di hampir sebagian besar bidang profesi, apalagi di bidang olahraga.
Kini, dalam masyarakat yang lebih bebas, perempuan bisa ikut serta dalam olahraga. Dengan munculnya tim nasional kriket pria baru-baru ini, yang sedang bertanding dalam Piala Dunia T20 di Sri Lanka, olahraga ini pun mulai populer.
Namun, tim perempuan berbasis yang di Kabul ini tidak didukung resmi. Fasilitas pelatihan hampir tidak ada, latihan dilakukan di atas rumput liar dan hanya disaksikan sedikit penonton, selain sekelompok anak muda yang bersuit dengan antusias.
[Farahnaz Tazhib, Pemain Kriket]:
"Kami tidak memiliki dasar yang layak untuk bermain kriket. Tidak ada peralatan kriket. Ada banyak masalah dan saya minta pemerintah, khususnya presiden, untuk mendukung kami."
[Nabila Hameed, Pemain Kriket]:
"Saya benar-benar berharap tim kami bisa bermain di pertandingan kriket internasional di mana kami bisa melayani negara, rakyat, dan membawa kesuksesan ke tanah air, membanggakan Afghanistan."
Diana Barekzai, pendiri dan pelatih tim perempuan Afghanistan, pertama kali bermain kriket di Pakistan setelah keluarganya melarikan diri dari Afghanistan untuk menghindari pemerintahan Taliban pada tahun 1999. Dia kembali pada tahun 2009 dan mendirikan tim kriket wanita pertama untuk mempromosikan olahraga.
[Diana Barekzai, Pendiri dan Pelatih]:
"Saya minta izin keluarga mereka, mendorong putri mereka. Kami menyadari masalah perempuan Afghanistan dan mengapa mereka berada di dalam rumah, tidak bisa keluar untuk olahraga. Sayangnya, tidak ada yang bertanggung jawab mendorong anak-anak itu. Saya tidak melakukan ini untuk uang, saya tidak digaji, keinginan saya hanyalah melatih para gadis itu agar mereka menjadi kebanggaan keluarga dan negara suatu hari."
Namun di jalan-jalan Kabul, sikap kebanyakan pria untuk kaum wanita yang bermain olahraga masih kurang simpatik.
[Safiullah Khan, Pejalan Kaki]:
"Menurut Islam, perempuan tidak diperbolehkan bermain kriket atau dilatih untuk olahraga lain seperti sepak bola."
-~-~~-~~~-~~-~-
Please watch: "Amerika Serikat Akan Tolak Visa Penganiaya Falun Gong | Hak Asasi Manusia"
[ Ссылка ]
-~-~~-~~~-~~-~-
Wanita Afghanistan Bermain Kriket
Теги
ntdntdindontd indonesiaolahragaafghanistanwanitakabulpakistantalibankurang simpatikbawah tanahperempuanntdindonesiasepak bolasri lankantdindonesiankriketwanita afghanistanwanita afganistancara main kriketperang afganistansuku pashtun di afghanistancara bermain kriketgadis afganistanputri duyungbuaya terbesar di duniamobil balapafganistan perangsuku pashtunwanita pakistanbola kriketperang afghanistanpermainan kriket