Gorontalo, 25 Januari 2022
Gorontalo.bnn.go.id – Penyalahgunaan Narkoba dikalangan remaja saat ini sungguh memperihatinkan. Banyak terungkapnya kasus penyalahgunaan Narkoba dikalangan pelajar dan mahasiswa menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh pemerintah, dalam hal ini yakni Badan Narkotika Nasional.
Menanggapi hal tersebut, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan pimpinan Perguruan Tinggi (PT) se-provinsi Gorontalo. (25/01)
Kegiatan yang mengundang 10 pimpinan PT ini dilaksanakan di ruang pertemuan Kepala BNNP Gorontalo.
Koordinator Kemahasiswaan dan Akademik LLDIKTI Wilayah XVI, Haryanto Huntuo sangat mengapresiasi BNNP Gorontalo yang telah menginisiasi pencegahan Narkoba menjadi sebuah kurikulum di perguruan tinggi.
"Ini yang harus kita dukung karena mengingat kondisi Indonesia darurat Narkoba, makanya kita memulainnya dari perguruan tinggi”, ungkapnya
“Bagaimana anak-anak mahasiswa ini kita bentengi dengan materi anti Narkoba di kurikulum itu. Oleh karenanya, hari ini kita rumuskan materi anti Narkoba yang nantinya akan dimasukkan ke dalam satu kurikulum di perguruan tinggi”, tambahnya.
Sementara itu, Kepala BNNP Gorontalo, Brigjen Pol Sukandar mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN.
"Mengapa kami memilih kurikulum di perguruan tinggi, karena mahasiswa ini yang paling dekat dan punya pengaruh yang besar dengan masyarakat", ungkapnya.
"Oleh karenanya, kami berharap mahasiswa ini jadi agen dan duta anti Narkoba bagi masyarakat ", tutupnya. (REY)
Ещё видео!