Lagu klasik karya komponis ternama Ismail Marzuki tahun 1950-an. Dengan latar video Indonesia tahun 1950-an pula.
Ismail Marzuki menciptakan lagu ini di tahun 1950-an, tak lama setelah Belanda hengkang dari Indonesia pada akhir 1949. Lagu ini diyakini pertama kali dinyanyikan oleh Didi dengan diiringi grup vokal Lima Seirama, lalu menjadi terkenal dan berulang kali dinyanyikan ulang hingga hari ini.
Sebagai lagu lebaran pertama, lagu ini turut andil mempopulerkan ucapan "minal aidin wal faidzin", sekaligus memberi warna pada kosa kata baru bahasa populer di Indonesia. Namun karena diikuti oleh lirik "maafkan lahir dan batin", kalimat tersebut disalahartikan oleh masyarakat Indonesia sebagai memaafkan lahir dan batin.
Padahal makna "minal aidin wal faidzin" yang sebenarnya adalah "semoga kita termasuk golongan yang kembali mendapat kemenangan". Meski demikian, salah kaprah itu masih berlangsung hingga kini.
Di berbagai belahan dunia lain ucapan Idul Fitri biasanya berisi doa dan harapan keberkahan. Sedangkan di Indonesia dan Malaysia - yang terpapar lagu Ismail Marzuki tersebut - ucapan Idul Fitri menjadi lebih bermakna sebagai ungkapan minta maaf dan saling memaafkan.
Melalui lagu ini, Ismail Marzuki juga memotret realitas kesenjangan sosial pada masa itu. Lagu ini pun tercatat sebagai lagu Indonesia pertama yang memuat kata korupsi dalam liriknya, sebagai kritik atas maraknya korupsi di pemerintahan.
Selamat lebaran dari kami, mohon maaf lahir dan batin 🙏
[ Ссылка ]
Ещё видео!