-Tugas :PENGPRO TEKNIK SISTEM ENERGI "INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA"-
# KELOMPOK 5
"Pemanfaatan Solar PV dari Limbah Plastik Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bahan Bakar Alternatif"
#Pencari & Merangkum Materi :
1. Rizky jul Ananda_121340055
2. Ustum Al Arif Billah_121340064
#Pengisi suara :
1. Reka Rahma Yulistina 121340012
#Editor :
1. Farhan Rizky Sofyan_121340014
2. Farrel Edric Sinambela 121340058
#METODE PENGOLAHAN
Salah satu cara agar mengurangi limbah dari sampah plastik yaitu dengan mengolahnya menjadi sesuatu yang bias dimanfaatkan baik berupa kerajinan ataupun sebagai bahan bakaralternatif. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar cair, antara lain: pyrolysis, thermal cracking, and catalitic cracking. Diantara ketiga metode tersebut, metode pirolisis adalah metode yang dianggap paling menjanjikan.
Pirolisis berasal dari dua kata yaitu pyro yang berarti panas dan lysis yang berarti penguraian atau degradasi, sehingga pirolisis berarti penguraian biomassa oleh panas pada suhu lebih dari 150°C. Pirolisis merupakan proses thermal cracking yaitu proses perekahan atau pemecahan rantai polimer menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui proses thermal (pemanasan/pembakaran) dengan tanpa maupun sedikit oksigen.
Pirolisis merupakan proses endotermis artinya proses pirolisis hanya bisa terjadi ketika dalam sistem diberikan energi panas. Energi panas yang dibutuhkan pada proses ini dapat bersumber dari tenaga listrik maupun dari tungku pembakaran dengan bahan bakar berupa limbah kayu seperti potongan-potongan kayu, serbuk gergaji, dan lain-lain.
Istilah lain dari pirolisis adalah “destructive distillation” atau destilasi kering, merupakan proses penguraian yang tidak teratur dari bahan-bahan organik yang disebabkan oleh adanya pemanasan tanpa berhubungan dengan udara luar.
Plastik yang mengalami proses pirolisis akan terdekomposisi menjadi material-material pada fase cair dalam bentuk minyak bakar, fase gas berupa campuran gas yang dapat terkondensasi maupun tidak dapat terkondensasi dan fase padat berupa residu maupun tar (Hamidi dkk, 2013). Dibandingkan dengan bio-fuel seperti biodisel maupun bioetanol, minyak hasil pirolisis plastik memiliki beberapa kelebihan. Minyak hasil pirolisis tidak mengandung air sehingga nilai kalorinya lebih besar. Selain itu, minyak hasil pirolisis tidak mengandung oksigen sehingga tidak menyebabkan korosi (Hidayah & Syafrudin, 2018).
#Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian ini berupa:
1. Material plastik yang digunakan sebagai bahan baku dalam penelitian ini adalah plastik dari jenis polyprophelene (PP) berupa gelas plastik yang digunakan sebagai kemasan air minum dalam kemasan (AMDK), gelas plastik ini diperoleh dari pengepul.
2. Minyak tanah dan solar yang digunakan sebagai bahan bakar pembanding
3. 1 set reaktor pirolisis
4. Air sebagai pendingin
5. Timbangan digital
6. Stopwatch
7. Gelas ukur
8. Termometer
9. Pipet
10. Tungku pembakaran
11. Cawan
Ещё видео!