TRIBUN-VIDEO.COM - Ukraina telah mengaku frustasi lantaran perangnya dengan Rusia.
Hal itu membuat Ukraina mendesak Amerika Serikat untuk menyediakan 'bom terlarang'.
Nantinya bom terlarang itu dapat digunakan untuk 'membalik keadaan' di Rusia.
Namun lebih dari 100 negara melarang Amerika Serikat menggunakan 'bom terlarang' tersebut.
Bahkan Amerika Serikat sendiri mengaku khawatir jika menggunakan senjata tersebut demi memenuhi permintaan Ukraina.
Rasa khawatir itu telah disampaikan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.
Secata tidak langsung pernyataan tersebut menolak permintaan khusus dari Ukraina.
Meski begitu, Kirby mengatakan Presiden AS Joe Biden tidak langsung menolak permintaan dari Presiden Ukraina Volodmymyr Zelenksy.
Biden menyebut permintaan Ukraina menjadi satu permohonan paling kontroversial.
Diketahui senjata bom terlarang yang dimaksung yakni penggunaan munisi tandan.
Sementara munisi tandan ini pertama kali digunakan dalam Perang Dunia II.
Mereka terdiri dari wadah yang terbuka di udara dan menyebarkan sejumlah besar 'bom' peledak atau submunisi di area yang luas.
Munisi tandan ini digunakan untuk menghancurkan banyak target di area yang luas.
Namun, munisi tandan dapat mengakibatkan kerusakan hingga sangat berbahaya.
Bahkan jika munisi tandan diluncurkan akan membuat risiko yang besar.
Oleh karena itu, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Munisi Tandan melarang munisi tandan.
Hingga saat ini, 110 negara telah menjadi pihak dalam Konvensi tersebut soal larangan menggunakan munisi tandan.
Kemudian, memberikan munisi tandan ke Ukraina dinilai tidak bagus.
Pasalnya baru baru ini, Amerika Serikat menjanjikan 89 US dollar untuk membantu Ukraina.
Angka tersebut digunakan untuk membersihkan ranjau darat Rusia yang tersebar di wilayah Ukraina.
Kabarnya uang tersebut digunakan untuk mendanai 100 tim penjinak ranjau.
Pemerintah Ukraina memperkirakan bahwa 160.000 kilometer persegi tanah mungkin terkontaminasi oleh ranjau darat dan persenjataan lain yang belum meledak.
Jadi, sampai sekarang, pemerintahan Biden tidak secara aktif mempertimbangkan permintaan munisi tandan dari Ukraina.
Namun, hal tersebut bisa dilakukan sebagai upaya terakhir jika stok amunisi AS mulai menipis.
(Tribun-Video.com/eurasiantimes.com)
[ Ссылка ]
Host : Maria Nanda
Vp : Reza Nova
#beritaterkini #beritaviral #beritabaru #live #breakingnews #konflikrusiaukraina #perangrusia #perangukraina
Ещё видео!